Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wanti-Wanti DPR Kepada OJK Soal Transisi Peralihan Tugas Pengawasan Kripto

DPR RI mewanti-wanti agar OJK memastikan kesiapan infrastruktur pengawasan hingga regulasi soal kripto jelang peralihan wewenang 12 Januari mendatang.
DPR RI mewanti-wanti agar OJK memastikan kesiapan infrastruktur pengawasan hingga regulasi soal kripto jelang peralihan wewenang dari Bappebti ke OJK pada 12 Januari mendatang. Bisnis/Arief Hermawan P
DPR RI mewanti-wanti agar OJK memastikan kesiapan infrastruktur pengawasan hingga regulasi soal kripto jelang peralihan wewenang dari Bappebti ke OJK pada 12 Januari mendatang. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Tugas pengawasan aset kripto akan beralih dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai 12 Januari 2024. Komisi XI DPR RI pun mewanti-wanti agar OJK memastikan kesiapan infrastruktur pengawasan hingga regulasi soal kripto.

Peralihan tugas pengawasan kripto dari Bappebti kepada OJK mulai awal tahun depan merupakan mandat Undang Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

Anggota Komisi XI Fraksi PDIP Andreas Eddy Susetyo mengatakan yang paling ditekankan dalam UU PPSK terkait aset kripto adalah perlindungan terhadap investor. Oleh karena itu, perangkat aturan harus segera disiapkan.

Di sisi lain, sampai saat ini belum ada Peraturan Pemerintah atau PP peralihan kewenangan pengawasan aset kripto. "PP peralihan belum terbit sampai sekarang. Ini perlu menjadi catatan, sekarang sudah akhir November, akan tetapi PP belum keluar," tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan OJK pada Senin (18/11/2024).

Ia khawatir apabila PP tidak siap, maka terjadi kekosongan pengawasan. "Karena saya tahu persis, risiko permainan di kripto itu. Saya tidak terlalu yakin sebanyak 21,27 juta investor kripto di Indonesia ini paham semua," ujar Andreas.

Selain itu, OJK menurutnya perlu ancang-ancang antisipasi berbagai risiko lainnya dalam transaksi aset kripto. "Setiap saat, aset kripto bisa saja dicuri. Penjaminannya dan seterusnya harus menjadi perhatian," kata Andreas.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan OJK terkait kesiapan peralihan tugas pengawasan aset kripto dari Bappebti. "Kami koordinasi dengan Bank Indonesia dan Bappebti terkait pengalihan tugas ini," ujarnya dalam RDP dengan Komisi XI DPR RI.

Sebelumnya, ia mengatakan OJK telah melakukan serangkaian persiapan mulai dari perencanaan aturan, pelaksanaan pengawasan, serta SDM. OJK misalnya menyusun Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) perdagangan aset keuangan digital dan aset keuangan kripto, pelaksanaannya, hingga mekanisme perdagangan aset keuangan digital dan aset kripto.

Ia juga mengatakan bahwa OJK sudah menyusun transition plan atau rencana transisi pengawasan aset kripto dari Bappebti ke dalam tiga fase utama.

Fase pertama adalah fase soft landing pada awal masa peralihan Januari 2025. Fase kedua menjadi fase penguatan. Kemudian, fase ketiga merupakan fase pengembangan dan penguatan berkelanjutan aset kripto di Indonesia.

Persiapan pengawasan dilakukan OJK seiring dengan mulai pesatnya perkembangan transaksi aset kripto di Indonesia. Nilai transaksi aset kripto pada Januari—September 2024 menembus Rp426,69 triliun. Angka ini naik 351,97% dibandingkan periode yang sama 2023 yaitu sebesar Rp94,41 triliun. Sementara, jumlah investor kripto telah mencapai 21,27 juta investor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper