Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meluncur IPO, Intip Produksi dan Cadangan Batu Bara Adaro Andalan (AADI)

Adaro Andalan Indonesia (AADI) akan segera IPO dalam waktu dekat. Anak usaha ADRO tersebut memiliki cadangan ratusan juta ton batu bara sampai akhir Juni 2024.
Adaro Andalan Indonesia (AADI) akan segera IPO dalam waktu dekat. Anak usaha ADRO tersebut memiliki cadangan ratusan juta ton batu bara sampai akhir Juni 2024.Bisnis/Abdurachman
Adaro Andalan Indonesia (AADI) akan segera IPO dalam waktu dekat. Anak usaha ADRO tersebut memiliki cadangan ratusan juta ton batu bara sampai akhir Juni 2024.Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Adaro Andalan Indonesia tercatat memproduksi jutaan ton batu bara melalui beberapa anak usahanya.

Dalam prospektusnya, Adaro Andalan Indonesia menjelaskan memproduksi batu bara melalui anak usaha seperti PT Adaro Indonesia, PT Mustika Indah Permai, dan Balangan Coal.

Untuk tambang Adaro Indonesia (AI), AADI menjelaskan AI telah memulai produksi komersial sejak Oktober 1992. Total cadangan yang dimiliki AI mencapai 642 juta ton, dengan sumber daya mencapai 3,39 miliar ton pada akhir Juni 2024.

Per 30 Juni 2024, produksi batu bara AI mencapai 25,69 juta ton, naik 3% dari 24,98 juta ton pada periode yang sama tahun 2023. Pendapatan usaha dari AI ini mencapai US$2,14 miliar sampai 30 Juni 2024, dan mencapai US$4,92 miliar sepanjang tahun 2023.

Sementara itu, Balangan Coal (BC) memproduksi 4,45 juta ton batu bara per 30 Juni 2024. BC memiliki total cadangan sebesar 123 juta ton, dan sumber daya sebesar 344 juta ton pada akhir Juni 2024.

Pendapatan usaha yang diraih AADI dari BC adalah sebesar US$250,7 juta per Juni 2024, dan sebesar US$528,4 juta per akhir Desember 2023.

Lalu untuk tambang Mustika Indah Permai (MIP), tercatat diakuisisi AADI pada 2011 lalu dengan kepemilikan 75%. MIP memulai produksi komersial pada 2019, dan memiliki total cadangan sebesar 152 juta ton, dan sumber daya sebesar 361 juta ton per akhir Juni 2024.

Pada 30 Juni 2024, MIP memproduksi 2,61 juta ton batu bara dengan pendapatan usaha sebesar US$159,48 juta. Sementara itu, sepanjang tahun 2023, MIP memproduksi sebanyak 4,15 juta ton batu bara, dengan pendapatan usaha mencapai US$251,4 juta.

Di sisi lain, AADI juga memiliki tambang batu bara seperti Pari Coal dan Ratah Coal yang berada dalam pipeline pengembangan grup perseroan.

Pari Coal saat ini berada dalam tahap operasi produksi fase studi enjinering detil dan persiapan awal kegiatan konstruksi jalan angkut dan pelabuhan muat batu bara di Sungai Mahakam. Pari Coal memiliki total sumber daya sebesar 183 juta ton per akhir September 2022 dan cadangan sebesar 24 juta ton per akhir November 2022.

Sementara itu, Ratah Coal saat ini tengah berada dalam tahap kegiatan eksplorasi dengan total area 36.490 hektar.

AADI juga menjelaskan pelanggan utama grup perseroan umumnya merupakan pelaku pada industri pembangkit tenaga listrik dan industri lainnya, termasuk pemurnian logam dan semen yang tersebar di 14 negara.

Sebanyak 14 negara tersebut meliputi Indonesia, China, Malaysia, India, Korea Selatan, Filipina, Hong Kong, Jepang, Taiwan, Thailand, Banglades, Vietnam, Singapura, dan Selandia Baru.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper