Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (18/11/2024), menyetujui usulan pembagian dividen interim sebesar-besarnya US$2,6 miliar. Aliran dividen tambahan itu berpotensi memperlancar rencana spin-off dan IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Dalam keterangan hasil RUPSLB, ADRO mendapat persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen tambahan dengan total sebesar US$2,6 miliar. Jumlah dividen tersebut apabila dikonversi menggunakan kurs Jisdor sebesar Rp15.888 per dolar AS setara dengan Rp41,7 triliun.
Dengan jumlah saham ADRO yang sebanyak 30,75 miliar, investor akan mendapatkan dividen sebesar US$0,085 per saham atau setara dengan Rp1.350,48 per saham.
Manajemen ADRO melanjutkan pihaknya memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai. Hingga 30 September 2024, ADRO tercatat memiliki saldo laba yang belum dicadangkan senilai US$5,93 miliar. Dengan demikian, nilai maksimal dividen tambahan tersebut setara dengan 44,1% dari saldo laba yang belum dicadangkan ADRO.
Dalam keterbukan informasi sebelumnya, manajemen ADRO menjelaskan perseroan mengusulkan pembagian tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham perseroan, atas pilihannya sendiri, dapat berpartisipasi dalam pembelian saham PT Adaro Andalan Indonesia melalui pelaksanaan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS). PUPS tersebut akan dilaksanakan sehari setelah Adaro Andalan Indonesia listing di BEI usai merampungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Saat ini, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) tengah melakukan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 778,68 juta saham biasa, dengan nilai nominal Rp3.125 per saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Saham perdana AADI akan ditawarkan ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp4.590 hingga Rp5.900 per saham. Dengan nilai tersebut, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp4,59 triliun.
Merujuk prospektus perseroan, 1 hari bursa setelah AADI tercatat di BEI, ADRO berencana melakukan PUPS terhadap 7 miliar saham AADI kepada seluruh pemegang saham ADRO yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham ADRO pada tanggal tertentu yang akan diumumkan pada prospektus PUPS.
Nantinya, ADRO akan menetapkan rasio yang berlaku untuk pemesanan saham Perseroan sesuai dengan kepemilikan para pemegang saham ADRO pada tanggal pencatatan PUPS yang akan diumumkan dalam prospektus PUPS.
Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit Sekuritas, menyampaikan pemegang saham ADRO akan mempunyai probabilitas lebih besar untuk untung jika menggunakan dividen guna menebus Adaro Andalan Indonesia (AADI).
Stockbit Sekuritas menghitung yield dividen ADRO berpotensi mencapai 35,6% dengan asumsi dividen per saham Rp1.359 dibandingkan dengan harga saham saat ini.