Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis menyematkan pandangan optimistis terhadap saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam usai emiten pelat merah tersebut mengangkat Rauf Purnama sebagai Komisaris Utama perseroan.
Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN melalui rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB, Rabu (13/11/2024), resmi mengangkat Rauf Purnama sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Dia dipilih menggantikan FX Sutijastoto.
“Sebagai pengganti, RUPSLB mengangkat Rauf Purnama sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen,” kata Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta.
Rauf Purnama merupakan salah satu orang di lingkar relasi Presiden Prabowo Subianto. Saat kampanye Pilpres 2024, Rauf bergabung ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebagai Dewan Pakar.
Dilansir dari situs web pribadinya, Rauf Purnama terekam memiliki karir yang solid di sejumlah industri ekstraktif dalam negeri. Dia pernah menjabat presiden direktur di sederet perusahaan mulai dari pupuk, tambang, kertas hingga kimia.
Namun, di tengah agenda perubahan pengurus, saham Antam justru terjerembab di zona merah dengan penurunan 4,15% menuju level Rp1.500 per saham. Banderol itu turut mencerminkan koreksi sebesar 12,02% secara year to date (YtD).
Baca Juga
Meski mengalami pelemahan, sejumlah analis masih memberikan pandangan positif untuk saham entitas anak holding BUMN pertambangan MIND ID tersebut.
Berdasarkan data Bloomberg Terminal, sebanyak 22 dari 26 analis masih memberikan rekomendasi beli untuk ANTM, sedangkan 3 analis lainnya menyematkan peringkat tahan, dan satu analis menyarankan jual.
Mirae Asset Sekuritas, misalnya, memberikan peringkat akumulasi untuk Antam dengan target harga Rp1.900. Target serupa juga diberikan oleh Macquarie. Adapun Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli dengan target price Rp2.000.
Secara rata-rata, konsensus memperkirakan target saham ANTM akan mencapai level Rp1.898,53 untuk periode 12 bulan ke depan. Estimasi tersebut mencerminkan potensi return sebesar 24,5% dari harga saham perusahaan saat di level Rp1.525.
Dari sisi kinerja keuangan hingga September 2024, Antam membukukan laba bersih Rp2,2 triliun atau turun 22,72% dari periode sama tahun lalu yakni Rp2,8 triliun.
Penurunan laba Antam terjadi saat pendapatan perseroan justru meningkat 39,81% secara tahunan (year on year/YoY) menuju angka Rp43,2 triliun. Kenaikan ini ditopang penjualan emas yang meraih Rp35,7 triliun sepanjang Januari-September 2024.
Namun, pendapatan itu tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik lebih tinggi, yaitu sebesar 57,64% YoY menjadi Rp39,09 triliun. Alhasil, Antam mengakumulasikan laba kotor senilai Rp4,1 triliun atau susut 40,59% secara tahunan.
___________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.