Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp15.507, Yuan China Lesu

Rupiah ditutup menguat tipis ke posisi Rp15.507 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2024). Sementara itu, Yuan China melemah 0,11%.
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.507 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik tipis 0,02% atau 3 poin ke posisi Rp15.507 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,01% ke posisi 103,410.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,08%, rupee India melemah 0,06%, ringgit Malaysia melemah 0,39%, peso Filipina melemah  0,09%, baht Thailand melemah 0,03%, dan yuan China melemah 0,11%.

Sementara itu, won Korea melemah 0,41%, dolar Singapura melemah sebesar 0,04%, dan dolar Hong Kong melemah 0,03%. Lalu, dolar Taiwan justru menguat 0,06%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan sore ini (17/10) mata uang rupiah ditutup menguat tipis 3 point sebelumnya sempat melemah 47 point di level Rp15.507 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.510.

Sedangkan untuk perdagangan besok (18/10), mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.430 - Rp15.520.

Ibrahim mengatakan bahwa pasar merespon positif terhadap pemilihan susunan kabinet baru, karena presiden terpilih Prabowo memilih pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Pelantikan kabinet merupakan salah satu poin penting, yang mana bukan hanya dinilai tentang politik, namun juga seberapa jauh tim yang ada nantinya akan mampu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun pada tahun-tahun mendatang.

Oleh sebab itu, menurutnya pelaku pasar dan investor tentu akan menantikan dengan sangat hati-hati, siapa saja yang akan masuk ke dalam kabinet.

Seiring adanya pemanggilan terhadap Sri Mulyani Indrawati yang diproyeksikan akan kembali menjadi menteri keuangan, menurutnya, pelaku pasar akan merespons secara positif.

"Mungkin kita juga harus menunggu penetapan selanjutnya dari kabinet yang ada, sehingga bisa mendapatkan kepastian lebih lanjut tentang rencana selanjutnya," katanya.

Pada Senin (14/10/2024) hingga Selasa (15/10/2024), presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang disinyalir akan diberikan amanah menjadi menteri dan wakil menteri dalam jajaran kabinetnya ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Kemudian, pada hari ini, Rabu (17/10/2024), presiden terpilih Prabowo Subianto juga memanggil sejumlah tokoh dan memberikan pembekalan di kediamannya yang berlokasi di Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, dari global, dia mengatakan bahwa investor mengesampingkan pemangkasan suku bunga yang besar dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan berikutnya dan memperkirakan kemenangan Pemilu oleh mantan Presiden Donald Trump.

Rencana Trump untuk menerapkan pemangkasan pajak, pelonggaran regulasi keuangan, dan tarif yang lebih tinggi dipandang positif bagi dolar.

Trump terlihat mengungguli Wakil Presiden Kama di pasar taruhan daring, sementara jajak pendapat media terkini menunjukkan Harris sedikit di depan. Namun dengan sekitar tiga pekan tersisa hingga pemungutan suara, pasar bersiap untuk persaingan yang ketat.

Kebijakan Trump diperkirakan akan bersifat inflasioner, sebuah gagasan yang membebani imbal hasil Treasury dan mendorong dolar ke level terkuatnya sejak awal Agustus.

Pasar juga menunggu lebih banyak pemotongan suku bunga dari bank sentral utama. Bank Sentral Eropa secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pada akhir pertemuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper