Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 586.82 pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (8/10/2024). Indeks kali ini ditekan kinerja minus saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.00 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini susut cukup lebar 0,78 % ke level 586,82 sesaat setelah pembukaan.
Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran 583,26 hingga 587,50 pada pembukaan perdagangan hari ini. Dari 27 konstituen, terdapat 4 saham di zona hijau atau menguat, dan 20 saham parkir di zona merah, serta 3 saham berjalan di tempat atau stagnan.
Adapun, kapitalisasi pasar dari Indeks Bisnis-27 saat ini berada di kisaran Rp4.634,14 triliun dengan nilai transaksi harian mencapai sekitar Rp5,19 triliun.
Indeks Bisnis-27 ditekan oleh koreksi harga saham emiten big banks yang kompak memerah. Saham BBRI tercatat turun 0,21% ke level Rp4.810, BBCA -0,24% ke level Rp10.275, BMRI -0,73% ke level Rp6.825, dan BBNI melemah 0,96% ke posisi Rp5.150 per saham.
Saham grup Astra, UNTR dibuka melemah cukup lebar 1,94% atau 525 poin ke level Rp26.550 per saham. Selanjutnya, MIKA turut mencatatkan pelemahan kinerja saham sebesar 1,55% ke level Rp3.170 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menjadi penopang kinerja indeks kali ini. ANTM menguat 1,29% ke level Rp1.565 per saham dan AKRA menguat 1,24% ke level Rp1.635 per saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2024), tetapi bergerak ke zona merah. Sejumlah saham seperti BBCA, BMRI hingga BBNI dibuka melemah pagi ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.504,13. IHSG sempat bergerak di rentang 7.449 sampai dengan 7.504 sesaat setelah pembukaan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.