Tercatat, pada perdagangan awal pekan ini, nilai jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp3,1 triliun.
Nico mengatakan meski memberi daya tarik aliran dana asing masuk ke pasar China, termasuk dari Indonesia, namun pasar masih menanti sejauh mana stimulus memberikan bukti perbaikan ekonomi China.
"Selain itu, meskipun stimulus tersebut diberikan dalam jumlah yang besar, kami melihat pesona Indonesia akan jauh lebih besar," ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Menurutnya, fundamental pasar saham Indonesia yang masih kuat juga akan memberikan dorongan aliran dana asing masuk.
Terdapat pula beberapa sentimen positif seperti pelantikan Presiden RI terpilih, pemilihan kabinet, Pilkada, hingga potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed dan BI yang akan memberikan indikasi bahwa pasar Indonesia sudah jauh lebih siap serta stabil.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan outflow di pasar saham Indonesia akibat daya tarik stimulus di China hanya relatif sementara.
Baca Juga
"Kalau program stimulus, investor akan melihat sejauh mana implementasinya berjalan sukses atau tidak. Terbukti perekonomian China melambat meskipun sebelumnya juga ada stimulus," tuturnya.
Adapun, menurutnya aliran dana asing akan kembali normal ke pasar Indonesia seiring dengan fundamental makroekonomi yang kuat.
"Apalagi, IHSG pada Oktober, November, dan Desember secara historis mayoritas di teritori positif," katanya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.