Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah menuju posisi Rp15.206 pada perdagangan Selasa (30/9/2024). Penurunan rupiah terjadi di tengah laju greenback yang membukukan penguatan.
Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 66 poin atau 0,44% ke level Rp15.206 per dolar AS hingga penutupan pasar. Adapun, indeks dolar AS menguat 0,18% ke posisi 100,96.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas ditutup melemah. Yen Jepang dan won Korea, misalnya, masing-masing menurun 0,25% dan 0,55%. Di samping itu, yuan China melemah 0,11%, rupee India turun 0,02%, sedangkan baht Thailand melemah 0,43%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa dalam perkembangan terkini, bank sentral AS The Fed kemungkinan tetap mempertahankan pemotongan suku bunga seperempat poin dalam pertemuan ke depan.
“Para pedagang tetap yakin The Fed akan memangkas lagi pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya di bulan November, tetapi memangkas ekspektasi untuk pengurangan 50 bps menjadi 35,4% dari 53,3%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).
Dari dalam negeri, tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 mencapai 1,84 % secara tahunan (year on year/YoY). Namun, terjadi deflasi 0,12% secara bulanan (MtM) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.
Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,59% dan memberikan andil deflasi 0,17%.
Sementara itu, terdapat komoditas dengan andil inflasi antara lain komponen ikan segar dan kopi bubuk, dengan andil masing-masing 0,02%. Komponen penyumbang inflasi lainnya adalah biaya kuliah akademi perguruan tinggi, juga sigaret kretek mesin.
“Sebelumnya, proyeksi para analis memperkirakan bahwa secara tahunan inflasi di Indonesia akan mereda. Dari 29 ekonom, nilai tengah proyeksi inflasi September 2024 adalah 2,00% YoY, turun dari posisi Agustus 2024 dengan inflasi 2,12% YoY,” pungkasnya.
Untuk perdagangan besok, Rabu (2/10/2024), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bakal bergerak fluktuatif dan ditutup melemah pada rentang Rp15.130 – Rp15.240 per dolar AS.