Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat menyentuh level tertingginya pada bulan ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut IHSG mendapatkan angin segar dari penurunan suku bunga acuan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan IHSG sampai dengan perdagangan 27 September 2024 telah mencatatkan penguatan 5,83% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) dan ditutup di level 7.696,92.
"Sejalan dengan pergerakan pasar global yang didorong oleh sentimen positif penurunan suku bunga acuan, pasar saham domestik pada September 2024 menguat, bahkan sempat catatkan level tertinggi 7.905 pada 19 September 2024," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Selasa (1/10/2024).
Adapun, untuk intraday IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah di level 7.910.
Menurutnya, penguatan IHSG juga disertai dengan derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia. Tercatat, nonresiden mencatatkan net buy di pasar saham pada September 2024 sebesar Rp25 triliun atau net buy Rp52,75 triliun YtD.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12.875 triliun pada September 2024, naik 10,37% YtD.
Penguatan IHSG pada September 2024 memang terjadi di tengah momen penurunan suku bunga acuan. Pada September 2024, Bank Indonesia (BI) mulai menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6%. Hal itu menjadi penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022.
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed juga menurunkan suku bunga acuannya 50 basis poin ke level 4,75%-5,0%.