Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten ritel seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) memiliki sederet siasat guna meraup kinerja moncer, termasuk pada kuartal III/2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, AMRT mencatatkan peningkatan laba 12,89% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II/2024 menjadi Rp1,86 triliun. Lalu, ACES telah meraup laba Rp365,76 miliar pada semester I/2024, tumbuh 20,94% yoy.
Akan tetapi, MAPI mencatatkan penurunan laba bersih 11,4% yoy menjadi Rp899,33 miliar pada semester I/2024.
Head of Corporate Communications Melinda Pudjo mengatakan kinerja keuangan ACES tetap dijaga, termasuk pada kuartal III/2024. "Kami tetap optimistis pada kuartal III/2024 hingga keseluruhan 2024 akan mencatatkan kinerja yang baik," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (30/9/2024).
Ia menjelaskan ACES menyiapkan sejumlah strategi dalam menjaga kinerja bisnis. ACES misalnya akan tetap konsisten berfokus pada inovasi, ekspansi toko di berbagai wilayah di Indonesia, optimalisasi infrastruktur digital melalui layanan omni-channel, penguatan stok dan portofolio produk melalui berbagai home brand kami, serta penerapan kegiatan pemasaran yang kreatif dan agresif.
Tak hanya ACES, AMRT pun telah menyiapkan strategi menjaga kinerja bisnis. Sebelumnya, Presiden Direktur Alfamart Anggara Hans Prawira menyampaikan bahwa perseroan berupaya meningkatkan produktivitas penjualan melalui inisiatif layanan omni-channel.
Baca Juga
"Jadi, bukan cuma belanja fisik datang ke toko, tetapi juga sudah bisa berbelanja secara daring dengan melalui aplikasi kami yang bernama Alfagift," ujarnya dalam paparan publik pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, platform digital tersebut akan menjadi salah satu strategi untuk mendorong kinerja penjualan AMRT ke depan. Apalagi, Alfagift menawarkan bebas biaya ongkos kirim atau ongkir setidaknya sampai dengan akhir tahun ini.
Kemudian, MAPI yang mencatatkan kinerja laba turun pun berupaya memperbaiki kondisi. Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur MAPI Virendra Prakash Sharma mengatakan perseroan berfokus pada empat strategi utama.
Perusahaan misalnya meningkatkan belanja konsumen, baik melalui toko daring maupun luring, mempercepat penjualan merek regional dengan mengelola serta memasarkan merek-merek besar di pasar Asia Tenggara (Asean).
Langkah selanjutnya adalah mendorong transformasi digital dan teknologi, serta melakukan akuisisi ataupun menjalin sejumah kemitraan strategis. Seluruh upaya tersebut diharapkan mampu mengerek kinerja MAP hingga akhir tahun.
Tantangan dan Peluang
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja keuangan emiten ritel memang diselamuti kekhawatiran akan penurunan daya beli masyarakat. Sebab, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan terjadinya deflasi dalam tiga bulan beruntun. Pada Juli 2024 deflasi -0,18%, Juni 2024 -0,08%, dan Mei 2024 deflasi -0,03%.
"Potensi penurunan daya beli memang ada, tapi itu sementara," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (3]/9/2024).
Selain itu, ada peluang perbaikan dari sisi konsumsi domestik seiring dengan penurunan suku bunga acuan. "Ini akan menggairahkan perekonomian domestik," tutur Nafan.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan kinerja top line dan bottom line emiten ritel berpotensi tumbuh meskipun terjadi kekhawatiran penurunan daya beli masyarakat. Sentimen penurunan daya beli masyarakat menurutnya tidak akan memengaruhi ACES dan MAPI sebab keduanya memiliki segmen pasar middle up yang daya belinya masih stabil.
"Sementara AMRT ini lebih retail consumer yang mana masih ramainya masyarakat yang berbelanja," ujar Azis pada Senin (30/9/2024).
Selain itu, menurutnya masing masing emiten terus melakukan ekspansi store yang bisa meningkatkan pertumbuhan penjualan toko yang sama alias same store sales growth (SSSG) mereka.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.