Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Lapis Dua Bergeliat, PTBA hingga CMRY Jadi Penopang

Saham-saham emiten lapis kedua atau yang tergabung dalam indeks small medium cap (SMC) Liquid tengah bergeliat seperti PTBA hingga CMRY.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham emiten lapis kedua atau yang tergabung dalam indeks small medium cap (SMC) Liquid tengah bergeliat. Adapun, saham-saham yang jadi penopang indeks di antaranya PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX SMC Liquid yang beranggotakan 51 emiten itu mencatatkan penguatan 0,23% pada perdagangan hari ini, Jumat (27/9/2024) ke level 338,9.

Indeks SMC Liquid pun mencatatkan penguatan 1,81% dalam sepekan perdagangan serta naik 4,32% dalam sebulan perdagangan. Selain itu, indeks berada di zona hijau, naik 2% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), setelah bulan lalu atau Agustus 2024 masih di zona merah.

Mengacu data Bloomberg, sejumlah emiten konstituen indeks SMC Liquid tercatat menjadi penopang indeks sepanjang tahun berjalan. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) misalnya meskipun mencatatkan kinerja harga saham yang turun 0,68% ke level Rp1.470 pada perdagangan hari ini, namun masih di zona hijau, melonjak 30,09% secara ytd.

Kemudian, konstituen indeks SMC Liquid lainnya PTBA mencatatkan peningkatan harga saham 0,96% pada perdagangan hari ini ke level Rp3.140 per lembar. Harga saham PTBA juga naik 28,69% ytd.

Lalu, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) mencatatkan penguatan harga saham 63,21% ytd, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) naik 43,39% ytd, serta PT Mitra Keluarga Karya Tbk (MIKA) naik 12,28%.

Adapun, saham di indeks SMC Liquid yang menjadi pemberat atau top laggards sepanjang tahun berjalan di antaranya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang masih di zona merah, turun 39,84% ytd.

Lalu, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) turun 43,52%, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) turun 27,13%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) turun 30,17%, dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 20,66%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan secara tren, sejak tiga bulan terakhir, indeks SMC Liquid memang terlihat cukup melaju. Terdapat sejumlah faktor pendorong pertumbuhan kinerja indeks tersebut.

"Kenaikan indeks ini kami perkirakan salah satunya dikarenakan sentimen suku bunga dan penguatan rupiah, di mana secara komposisi cukup banyak saham yang juga terdampak positif akan sentimen ini," ujar Miftahul, beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, bulan ini Bank Indonesia (BI) mulai menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6%. Hal itu menjadi penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022.

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed juga menurunkan suku bunga acuannya 50 basis poin ke level 4,75%-5,0%.

Selain terdorong penurunan suku bunga, kinerja indeks SMC Liquid juga terdorong oleh fundamental saham yang tergolong cukup impresif.

Menurutnya, ditopang tren penurunan suku bunga serta penguatan rupiah ke depan, ditambah fundamental yang menjanjikan, indeks SMC Liquid pada akhir tahun ini masih diproyeksikan moncer.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper