Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keyakinan Konsumen AS Anjlok, Harga Emas Bisa Lanjut Reli?

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas dan perak karena tidak memberikan bunga, sementara lemahnya dolar membuat logam tersebut lebih murah.
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas terpantau bergerak stabil di dekat level tertingginya sepanjang masa seiring dengan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah mendukung kemungkinan penurunan suku bunga lebih dalam. 

Mengutip Bloomberg pada Rabu (25/9/2024), harga emas di pasar Spot tercatat turun tipis 0,06% ke level US$2.655,60 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik 0,12% ke level US$2.680,20 per troy ounce

Harga emas batangan naik ke rekor US$2,670.57 per ounce sebelumnya pada Rabu, sebelum mengurangi kenaikannya. Laporan indeks kepercayaan konsumen AS periode September 2024 mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga tahun. 

Pedagang swap meningkatkan taruhannya pada lebih dari tiga perempat poin pelonggaran yang dilakukan Federal Reserve (The Fed) tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas dan perak karena tidak memberikan bunga, sementara dolar yang lebih lemah membuat logam tersebut lebih murah bagi banyak pembeli.

Adapun, harga emas telah melonjak sebesar 29% tahun ini, sementara perak telah meningkat sebesar 34%—dengan reli mendapatkan momentum setelah pemotongan setengah poin The Fed pada minggu lalu.

Pergerakan harga emas juga didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat dan meningkatnya ketegangan geopolitik yang mendorong permintaan aset safe haven. Pemilihan presiden AS yang mungkin akan berdampak besar bagi pasar keuangan kini tinggal kurang dari enam minggu lagi.

Emas dan perak cenderung bergerak beriringan karena keduanya menawarkan properti lindung nilai makro dan mata uang yang serupa. Namun, logam putih lebih rentan terhadap siklus ekonomi karena logam ini juga merupakan komoditas industri yang digunakan dalam teknologi energi ramah lingkungan, termasuk panel surya.

Sebagai upaya untuk mendorong sektor logam industri, China mengumumkan serangkaian langkah stimulus pada Selasa untuk mengatasi kelesuan ekonomi negara tersebut dan khususnya menargetkan pasar real estat.

"Pendorong utama perak dalam beberapa minggu terakhir adalah reli emas—yang mendapat dorongan lain kemarin dari ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih tinggi menyusul laporan kepercayaan konsumen yang lemah," kata Zhong Liang Han, analis di Standard Chartered Plc.

Namun, dia menyebut reli logam industri setelah paket stimulus China yang luas merupakan pendorong utama di balik kenaikan harga perak selanjutnya.

Harga Perak Hari Ini

Dalam perkembangan lain, harga perak tercatat turun 0,8% menjadi US$31,85 per ounce, mundur dari level tertinggi empat bulan setelah naik 4,6% pada hari Selasa.

Joni Teves, Precious Metal Strategist UBS Group AG menjelaskan, komoditas perak mendapat perhatian pasar mengingat reli tajam pada emas, terutama karena investor mencari peluang pembelian untuk mengejar ketinggalan. 

"Pergerakan komoditas industri kemungkinan juga memberikan dorongan tambahan. Prospek bullish kami terhadap perak tidak berubah; kami pikir kinerjanya bisa lebih baik dalam kondisi kenaikan harga emas, pelonggaran kebijakan The Fed, dan perkiraan defisit pasar perak," kata Teves.

Ke depan, investor menunggu lebih banyak data AS—termasuk ukuran pengeluaran konsumsi pribadi dan klaim pengangguran—yang akan dirilis akhir pekan ini, sebagai indikasi tambahan mengenai kemungkinan jalur pelonggaran kebijakan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper