Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Tandatangani MoU Pengembangan Blok Suswa di Kenya

Pertamina Geothermal (PGEO) menandatangani nota kesepahaman pengembangan Blok Suswa di Kenya bersama dengan Geothermal Developement Company (GDC).
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Menteri Energi dan Perminyakan Kenya James Opiyo Wandayi seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Menteri Energi dan Perminyakan Kenya James Opiyo Wandayi seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten grup BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Geothermal Developement Company (GDC) untuk pengembangan lapangan panas bumi Suswa.

PGEO menargetkan pengeboran blok panas bumi yang ditawarkan GDC, badan usaha pemerintah Kenya itu bisa diesekusi pada kuartal kedua tahun depan.

“PGE sebagai main engine pengembangan sektor panas bumi berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak,” kata Direktur Utama PGEO Julfi Hadi lewat siaran pers, Senin (23/9/2024).

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan PGEO bersama dengan GDC saat pergelaran  Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 pekan lalu.

Berdasarkan hitung-hitungan PGEO, proyek panas bumi Suswa itu memiliki kapasitas listrik mencapai 100 megawatt (MW).

Blok panas bumi yang terletak di Wilayah Narok, Kenya itu diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$200 juta, dengan potensi panas bumi sebesar 100 MW sampai dengan 300 MW.

PGEO dan GDC telah menandatangani non-disclosure agreement terkait pengembangan Lapangan Suswa pada September 2023. Lewat proyek ini, PGEO mengincar kepemilikan mayoritas untuk blok panas bumi tersebut.

“Suswa punya resources hingga 300 MW, tapi kita jalankan step by step,” kata Julfi saat ditemui di sela-sela agenda Indonesia Africa-Forum (IAF) 2024, Selasa (3/9/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, PGEO mengalokasikan belanja modal (capex) untuk keperluan merger & akuisisi sebesar US$300 juta atau sekitar Rp4,61 triliun (asumsi kurs Rp15.373 per dolar AS).

Sebagian dari alokasi dana yang disiapkan perusahaan pelat merah tersebut diarahkan untuk berbagai proyek panas bumi, termasuk peluang di luar negeri salah satunya seperti di Turkiye.

Sementara, PGEO bakal mulai pengeboran sumur panas bumi di Kenya dari lapangan Suswa tahun depan, hasil kerja sama dengan GDC.

“Capex US$300 juta itu lebih inorganik [merger & akuisisi] kita lihatnya opportunity approach, dari pihak penjual dari segi timeline, belum lagi competting bid-nya kita menang atau tidak,” kata Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Yurizki menambahkan alokasi dana yang bakal disalurkan untuk proyek Suswa masih terbilang minor tahun depan. Dia beralasan pengeboran untuk blok panas bumi itu masih tahap awal.

Yurizki juga menyatakan bahwa terdapat alokasi dana merger dan akuisisi yang akan disiapkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, dan salah satu kemungkinannya adalah untuk proyek di Turkiye, karena blok panas bumi di Turkiye memiliki valuasi yang lebih tinggi lantaran sudah beroperasi.

“Kita lagi lihat yang di Turkiye, kita masih due dilligence aspek komersial, legalitas, akuntansi, kalau itu harganya tepat kita akan lanjutkan kalau tidak kita coba kaji lagi,” tuturnya.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper