Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten PT Golden Westindo Artajaya Tbk. (GWAA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan total dana yang diincar mencapai Rp82,28 miliar. Setelah IPO, perusahaan akan bergeliat untuk ekspansi bisnis.
Golden Westindo sendiri merupakan perusahaan perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, serta pakan beku ikan hias. Perusahaan mengoperasikan dua segmen bisnis utama.
Segmen pertama Aquaculture yang menyediakan produk pakan pembenihan alami (artemia) dengan merek Golden West Artemia serta pakan pembenihan buatan bemerek BernAqua.
Kemudian, untuk bisnis Aquatic, Golden Westindo menawarkan produk pakan ikan hias dengan merek Hikari, produk pakan beku ikan hias yang diproduksi oleh entitas anak perusahaan yakni PT Kyorin Group Indonesia, serta berbagai peralatan akuarium dengan merek Eheim.
Dalam rangka IPO, Golden Westindo akan menawarkan sebanyak-banyaknya 685.714.300 lembar saham, atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, harga indikatif IPO antara Rp100 hingga Rp120 per saham.
Dengan begitu, jumlah penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya adalah Rp82,28 miliar.
Baca Juga
Direktur Golden Westindo Artajaya Karolina Leo mengatakan dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal yaitu pembelian lahan, pembangunan dan pembelian peralatan, yang seluruhnya untuk Artemia Hatching Facility sebagai bagian dari strategi ekspansi.
Perusahaan berencana akan membangun dua Artemia Hatching Facility dengan total investasi sekitar 40,5% dari dana hasil IPO. Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk nauplii.
"Pendirian Artemia Hatching Facility ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri," ujarnya pada Rabu (11/9/2024).
Artemia Hatching Facility akan didirikan di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur. Artemia Hatching Facility yang berlokasi di Lampung ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal IV/2025. Sementara, unit kedua yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal II/2026.
Selain itu, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, serta investasi dalam bentuk penyertaan modal kepada anak usahanya PT Kyorin Group Indonesia.