Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyurati emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang mengendapkan dana hasil penawaran umum saham perdananya atau initial public offering (IPO) pada instrumen obligasi senilai Rp8,9 triliun, serta deposito dan giro sebesar Rp900 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengatakan OJK telah mengirimkan beberapa kali surat ke BUKA untuk mengingatkan penggunaan dana hasil IPO tersebut.
"OJK telah mengirimkan beberapa kali surat ke BUKA untuk mengingatkan agar BUKA segera menggunakan dana hasil IPO tersebut," ujar Inarno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9/2024).
Dia melanjutkan, BUKA menyampaikan seluruh dana akan direalisasikan sebagaimana rencana dalam prospektus, yaitu selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025.
Inarno juga menjelaskan berdasarkan prospektusnya, dana hasil penawaran umum perdana saham BUKA sebesar 66% digunakan untuk modal kerja BUKA, dan sisanya untuk modal kerja entitas anak.
Berdasarkan RUPSLB BUKA tanggal 23 Desember 2021, penggunaan dana IPO BUKA adalah sebesar 33% untuk modal kerja BUKA, 34% untuk modal kerja entitas anak, dan sebesar 33% untuk pertumbuhan usaha BUKA dan/atau entitas anak, baik yang saat ini sudah ada atau yang akan ada.
Baca Juga
Sementara itu, per 30 Juni 2024, terdapat sisa dana yang belum digunakan sebesar sekitar Rp9,8 triliun, dan penempatan dana yang belum direalisasikan tersebut sekitar Rp900 miliar pada deposito dan giro. Sisanya sekitar Rp8,9 triliun ditempatkan pada obligasi pemerintah.
Adapun mengutip laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana, BUKA menggunakan dana IPO sebesar Rp11,4 triliun. Maka, sisa dana IPO BUKA hingga akhir Juni 2024 adalah sebesar Rp11,49 triliun.
Sebagaimana diketahui, BUKA resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 dan menjadi perusahaan tercatat dengan nilai IPO terbesar hingga saat ini dengan hasil bersih Rp21,3 triliun.
Direktur BUKA Natalia Firmansyah menuturkan realisasi penggunaan dana IPO tersebut sebesar Rp6,4 triliun digunakan untuk modal kerja BUKA. Lalu sebesar Rp1,14 triliun digunakan sebagai modal kerja PT Buka Mitra Indonesia, dan PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp16,96 miliar.
Kemudian, modal kerja entitas anak PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp35,6 miliar, modal kerja Bukalapak Pte. Ltd sebesar Rp1,05 miliar, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp1,25 miliar.
Sisa dana IPO yang didapatkan BUKA ditempatkan pada dua deposito sebesar Rp750 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan bunga 6,6% dan PT Allo Bank Indonesia sebesar Rp133,54 miliar dengan bunga 7%.
BUKA juga menempatkan dana IPO mereka pada giro di enam bank berbeda.
Tak ketinggalan, BUKA menempatkan dana IPO mereka pada 20 obligasi pemerintah Republik Indonesia berdenominasi rupiah maupun dolar AS. Obligasi-obligasi tersebut memiliki tingkat suku bunga atau imbal hasil dengan rentang 4,13% hingga 8,38% per tahun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.