Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana IPO Rp8,9 Triliun Parkir di Obligasi Pemerintah, Bukalapak (BUKA) Cuan Besar

PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memarkirkan dana hasil IPO senilai Rp8,9 triliun ke dalam obligasi pemerintah. Berapa potensi cuannya?
Ana Noviani, Annisa Kurniasari Saumi
Kamis, 12 September 2024 | 11:53
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memarkirkan dana hasil IPO senilai Rp8,9 triliun ke dalam instrumen obligasi pemerintah. Berapa potensi cuan yang dapat masuk kantong Bukalapak? 

Penempatan sisa dana initial public offering (IPO) Bukalapak tengah menjadi sorotan. Hal itu sejalan dengan langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyurati emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) terkait dengan sisa dana IPO senilai Rp9,82 triliun dari total hasil bersih penawaran umum saham perdana Rp21,32 triliun. 

Lebih terperinci, sisa dana hasil IPO itu ditempatkan BUKA ke dalam instrumen obligasi pemerintah senilai Rp8,9 triliun, serta deposito dan giro sebesar Rp900 miliar hingga 30 Juni 2024. 

Hingga 30 Juni 2024, dana jumbo senilai Rp8,9 triliun dari hasil IPO Bukalapak diinvestasikan ke dalam 20 instrumen obligasi pemerintah, termasuk 17 obligasi berdenominasi rupiah dan 3 obligasi berdenominasi dolar AS.

Obligasi tersebut menawarkan tingkat imbal hasil yang bervariasi mulai dari 4,13% per tahun hingga yang tertinggi 8,38% per tahun. Kupon itu lebih tinggi dari posisi BI Rate saat ini 6,25%. 

Apabila dikalkulasi, BUKA berpotensi mengantongi cuan tebal dari pembayaran bunga obligasi pemerintah, yakni senilai Rp619,31 miliar dalam setahun. 

Instrumen Obligasi Pemerintah yang Dimiliki Bukalapak dan Estimasi Imbal Hasil per Tahun

Jenis Instrumen

Nilai (Rp)

Tingkat Bunga / Bagi Hasil

Estimasi Imbal Hasil BUKA per tahun (Rp)

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

1.650.000.000.000

6,50%

107.250.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

1.407.920.000.000

7,13%

100.384.696.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

906.917.000.000

6,63%

60.128.597.100

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

750.000.000.000

6,50%

48.750.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

700.000.000.000

7,00%

49.000.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

691.483.000.000

6,63%

45.845.322.900

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

500.000.000.000

8,38%

41.900.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

500.000.000.000

7,00%

35.000.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

381.630.000.000

7,00%

26.714.100.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

378.400.000.000

8,38%

31.709.920.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

200.000.000.000

8,25%

16.500.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

200.000.000.000

8,25%

16.500.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

150.000.000.000

7,13%

10.695.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

100.000.000.000

7,13%

7.130.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

100.000.000.000

7,13%

7.130.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - USD

73.320.000.000

4,75%

3.478.425.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - USD

73.320.000.000

4,35%

3.145.920.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - USD

73.320.000.000

4,13%

3.028.116.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

50.000.000.000

6,63%

3.315.000.000

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia - IDR

24.000.000.000

7,13%

1.711.200.000

Total

8.910.310.000.000

619.316.297.000


Merujuk laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga deposito bank dan obligasi pemerintah yang dimiliki BUKA tercatat sebesar Rp525,11 miliar pada semester I/2024 atau lebih tinggi dari Rp347,88 miliar pada semester I/2023. 

Dalam 3 tahun terakhir, BUKA tercatat meraih pendapatan bunga deposito bank dan obligasi pemerintah sebesar Rp822,54 miliar pada 2023, Rp541,04 miliar pada 2022, dan Rp226,61 miliar pada 2021. Namun, BUKA tidak mencatat kepemilikan obligasi pemerintah pada 2021.

Seperti diberitakan Bisnis, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengatakan OJK telah mengirimkan beberapa kali surat ke BUKA untuk mengingatkan penggunaan dana hasil IPO tersebut.

"OJK telah mengirimkan beberapa kali surat ke BUKA untuk mengingatkan agar BUKA segera menggunakan dana hasil IPO tersebut," ujar Inarno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9/2024).

Dia melanjutkan, BUKA menyampaikan seluruh dana akan direalisasikan sebagaimana rencana dalam prospektus, yaitu selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025.

Inarno juga menjelaskan berdasarkan prospektusnya, dana hasil penawaran umum perdana saham BUKA sebesar 66% digunakan untuk modal kerja BUKA, dan sisanya untuk modal kerja entitas anak.

Berdasarkan RUPSLB BUKA tanggal 23 Desember 2021, penggunaan dana IPO BUKA adalah sebesar 33% untuk modal kerja BUKA, 34% untuk modal kerja entitas anak, dan sebesar 33% untuk pertumbuhan usaha BUKA dan/atau entitas anak, baik yang saat ini sudah ada atau yang akan ada.

Adapun mengutip laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana per 30 Juni 2024, BUKA menggunakan dana IPO sebesar Rp11,49 triliun. Maka, sisa dana IPO BUKA hingga akhir Juni 2024 adalah sebesar Rp9,82 triliun.

Sebagaimana diketahui, BUKA resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 dan menjadi perusahaan tercatat dengan nilai IPO terbesar hingga saat ini dengan hasil bersih Rp21,3 triliun.

Direktur BUKA Natalia Firmansyah menuturkan realisasi penggunaan dana IPO tersebut sebesar Rp6,4 triliun digunakan untuk modal kerja BUKA. Lalu sebesar Rp1,14 triliun digunakan sebagai modal kerja PT Buka Mitra Indonesia, dan PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp16,96 miliar.

Kemudian, modal kerja entitas anak PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp35,6 miliar, modal kerja Bukalapak Pte. Ltd sebesar Rp1,05 miliar, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp1,25 miliar.

Sisa dana IPO yang didapatkan BUKA ditempatkan pada dua deposito sebesar Rp750 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan bunga 6,6% dan PT Allo Bank Indonesia sebesar Rp133,54 miliar dengan bunga 7%.

BUKA juga menempatkan dana IPO mereka pada giro di enam bank berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper