Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten batu bara afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berencana untuk menjual segmen bisnis batu bara termal di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Analis melihat hal ini dapat membuat ADRO berpotensi melepas seluruh segmen batu bara termalnya.
Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan dalam aksi ini, ADRO berencana untuk melakukan spin–off dan menjual seluruh segmen bisnis batu bara termal mereka di bawah Adaro Andalan Indonesia (AAI). ADRO sendiri memiliki 99,99% saham AAI.
"Dengan transaksi ini, ADRO berpotensi melepas seluruh kepemilikannya pada segmen bisnis batu bara termal dan akan berfokus pada segmen batu bara metalurgi di bawah Adaro Minerals (ADMR) dan segmen energi terbarukan di bawah Adaro Green," kata Hendriko, Kamis (12/9/2024).
Sementara itu, bisnis batu bara termal ADRO akan berada pada AAI. Dia melanjutkan dengan cash yang dimiliki ADRO setelah spin–off AAI, ADRO berpotensi membagikan dividen kepada pemegang sahamnya ataupun melakukan ekspansi dengan masif, baik secara organik maupun inorganik.
ADRO diketahui akan melakukan penjualan saham AAI melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (PUPS) kepada seluruh pemegang saham ADRO. Total harga penawaran berkisar US$2,45 miliar–US$2,63 miliar, setara 31,8%–34,2% dari total ekuitas ADRO.
Hendriko juga menjelaskan AAI memiliki porsi setara 52,9% dari total aset ADRO, dengan pendapatan dan laba bersih masing-masing setara 89,4% pendapatan dan 104,8% dari laba bersih ADRO.
Dalam transaksi ini, ADRO mempertimbangkan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham tercatat perseroan, sehingga dapat membantu mendanai partisipasi para pemegang saham perseroan dalam IPO AAI.
Apabila pemegang saham memutuskan untuk mengeksekusi opsi pada PUPS tersebut, pemegang saham akan memiliki saham ADRO dan AAI.
Sebagai informasi, AAI merupakan anak usaha Adaro yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
AAI juga memiliki bisnis jasa logistik dan bisnis-bisnis pendukung melalui perusahaan anaknya yang bergerak di bisnis pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan.