Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bijih Besi Anjlok di Bawah US$90 per Ton, Imbas Konsumsi Baja China Lesu

Krisis properti di China mengakibatkan permintaan baja lesu, yang pada akhirnya menyebabkan harga bijih besi anjlok di bawah US$90 per ton.
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India/Reuters-Danish Siddiqui
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India/Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - Komoditas bijih besi menyentuh level terendah dalam 22 bulan, yaitu di bawah batas US$90 per ton, sejalan dengan pelemahan permintaan dari China sebagai konsumen Utama.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (9/9/2024), harga kontrak berjangka jatuh lebih dari 30% tahun ini. Bahkan, minggu lalu anjlok hampir 10% sendiri, seiring dengan penurunan konsumsi baja yang menghantam industri di China.

Kendati demikian, masih ada harapan karena biasanya pembelian baja akan meningkat usai musim panas dan dapat memberikan angin segar untuk para produsen jika terjadi.

Konsumsi baja di China melemah karena krisis sektor properti yang menahun. Produsen baja terbesar China, Baowu Steel Group Corp., mengatakan industri bisa mengalami krisis yang lebih buruk ketimbang krisis pada 2008 dan 2015.

Di saat ekspor dan pertumbuhan sektor lain meredakan dampak dari krisis sektor properti, pemangkasan produksi baja membuat pasar bijih besi terbebani dengan kelebihan pasokan.

Kemarin, mantan Gubernur Bank Sentral China Yi Gang mengatakan pemerintah harus fokus untuk mengakhiri deflasi karena mengancam pertumbuhan ekonomi.

Adapun, harga biji turun sebesar 2,3% menjadi US$89,60 per ton di Singapura dan diperdagangkan pada level US$89,95 pada pukul 8.12 pagi waktu setempat. Komoditas ini juga turun di Dalian, bersamaan dengan kontrak baja di Shanghai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper