Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengendali Bank IBK (AGRS) Jual 250 Juta Lembar Saham, Untuk Apa?

Pengendali Bank IBK (AGRS) menjual sebanyak 250 juta lembar saham dengan harga Rp77 per lembar untuk memenuhi ketentuang free float.
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengendali PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menjual sebanyak 250 juta lembar saham dengan harga Rp77 per lembar. Transaksi itu dilakukan pada 28 Agustus 2024 lalu dengan tujuan untuk memenuhi ketentuan free float

"Transaksi tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan free float pada peraturan Bursa Efek Indonesia I-A," tulis manajemen Bank IBK lewat keterbukaan informasi, Jumat (6/9/2024). 

Dengan melepas 250 juta lembar saham, kepemilikan pengendali Bank IBK yang sebelumnya memiliki sebanyak 45,22 miliar lembar saham atau setara 94,49% berkurang menjadi sebanyak 44,97 miliar lembar saham atau setara dengan 93,97%. 

Pada penutupan perdagangan Jumat (6/9), saham AGRS berada pada Rp76 per lembar. Dengan harga itu saham AGRS telah turun 8,43% sejak awal tahun 2024 (year-to-date/YtD).

Adapun, pengendali Bank IBK Indonesia ialah Industial Bank of Korea. Sebelumnya, IBK Indonesia sempat mendapat notasi khusus x dari BEI pada Februari 2024 lalu lantaran belum memenuhi ketentuan free float

Setelah keluar dari notasi khusus, Manajemen Bank IBK pun melaporkan dengan keluarnya dari papan pemantauan khusus, saham bank AGRS dapat diperdagangkan kembali ke papan pengembangan. 

“Saat ini upaya bank dalam memenuhi ketentuan peraturan tersebut adalah dengan melakukan aksi korporasi melalui Penawaran Umum Terbatas VI [PUT VI] dan diharapkan melalui PUT VI ini bank dapat memenuhi peraturan Nomor I-A,” tulis manajemen, Rabu (3/7/2024).

Lebih lanjut, dengan keluarnya bank dari mekanisme Full Call Auction, bank melihat peluang untuk menarik lebih banyak investor dan memperkuat posisinya di pasar modal Indonesia. 

“Kami percaya bahwa langkah ini akan mendukung tujuan jangka panjang kami untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan semua pemangku kepentingan,” ungkapnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper