Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Lanjutkan Restrukturisasi Utang US$1,4 Miliar

Emiten BUMN produsen baja, Krakatau Steel (KRAS), meraih persetujuan dari pemegang saham atas usulan restrukturisasi lanjutan senilai US$1,4 miliar.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) Purwono Widodo saat ditemui usai agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (5/9/2024)/Bisnis-Dionisio Damara
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) Purwono Widodo saat ditemui usai agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (5/9/2024)/Bisnis-Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memberikan lampu hijau terhadap rencana restrukturisasi utang lanjutan senilai US$1,44 miliar atau setara dengan Rp21,55 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten BUMN produsen baja ini mengagendakan empat mata acara dalam RUPST. Salah satu agenda penting yang dibahas dalam rapat tersebut adalah persetujuan atas usulan restrukturisasi perseroan.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan bahwa pemegang saham telah menyetujui program Rencana Penyehatan Keuangan (RPK), salah satunya meliputi aspek skema restrukturisasi lanjutan dalam penyelesaian utang tranche A, B, dan C.

Sebagaimana diketahui, perseroan dan 10 kreditur telah menyepakati perjanjian kredit restrukturisasi yang diteken pada 30 September 2019. Dalam perjanjian tersebut, total utang yang direstrukturisasi mencapai US$1,94 miliar.

Dalam perjalanannya, Purwono menyampaikan bahwa perseroan telah membayar sebagian pokok utang dan bunga dengan nilai total sebesar US$509 juta. Pembayaran ini membuat utang perseroan kepada kreditur menjadi US$1,4 miliar.

“Jadi, US$1,4 miliar itu yang akan kami restart kembali, sehingga kami punya napas dan bisa menjaga bisnis perusahaan dalam jangka panjang,” ujarnya ketika ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dia menambahkan bahwa hasil RUPST terkait dengan persetujuan restrukturisasi lanjutan akan segera dibahas dengan para kreditur sindikasi dalam waktu dekat. Adapun para kreditur tersebut adalah Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) hingga bank swasta.

Program penyelesaian utang, yang tercantum dalam RPK perseroan, adalah optimalisasi kinerja operasional bisnis baja melalui pengoperasional Hot Strip Mill (HSM) 1.

Langkah selanjutnya adalah optimalisasi aset tetap berupa lahan dan divestasi perseroan di entitas anak usaha, serta melakukan fundraising dari optimalisasi kepemilikan saham di entitas anak usaha dan asosiasi pada masa mendatang.

“Prioritas Krakatau Steel saat ini adalah tetap berupaya menjaga kinerja dengan menyelesaikan perbaikan fasilitas HSM 1 sesuai dengan jadwal," kata Purwono.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper