Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Beri Pandangan Bullish IHSG Sentuh Level 7.800, Cek Sektor Pilihannya

JP Morgan memiliki bullish scenario pada 7.800 untuk IHSG sampai akhir tahun.
JP Morgan memiliki bullish scenario pada 7.800 untuk IHSG sampai akhir tahun. Bisnis/Himawan L Nugraha
JP Morgan memiliki bullish scenario pada 7.800 untuk IHSG sampai akhir tahun. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — JP Morgan memberikan pandangan bullish terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah berhasil menyentuh target JP Morgan pada 7.500. Pandangan bullish tersebut berada pada level 7.800.

Analis JP Morgan Henry Wibowo menjelaskan target IHSG yang diset oleh JP Morgan pada 7.500 telah tercapai. Akan tetapi, menurut Henry masih ada ruang penguatan dari IHSG mengingat indeks LQ45 masih bergerak terkontraksi.

"Jadi masih ada ruang untuk upside di situ. Kami memiliki bull case target di 7.800," ucap Henry dalam media briefing JP Morgan, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Henry juga menjelaskan JP Morgan memiliki rating overweight terhadap Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara yang akan mendapatkan dampak positif dari pemangkasan suku bunga Fed.

Dia menuturkan ekonom JP Morgan di Amerika Serikat memperkirakan akan terjadi pemotongan sebanyak 125 bps untuk Fed rate di tahun ini. Pemotongan suku bunga sebesar 50 bps diperkirakan akan terjadi pada September, 50 bps di November, dan 25 bps di Desember.

Sementara itu, untuk Indonesia JP Morgan memprediksi BI hanya akan menurunkan suku bunga 50 bps tahun ini yang diperkirakan akan terjadi pada September sampai Desember.

Selain itu, penyebab lain yang membuat JP Morgan memberikan rating overweight terhadap pasar modal Indonesia adalah karena reformasi struktural yang berkelanjutan. Dengan reformasi struktural ini, menurutnya Indonesia harus beralih dari negara pengekspor komoditas, menjadi manufacturing hub.

"Alasan ketiga itu kami melihat adanya pemulihan dari pertumbuhan pendapatan. Jadi salah satu indikator yang kami pantau di pasar saham ini adalah corporate earnings growth," ucap Henry.

JP Morgan memperkirakan untuk tahun penuh 2024, pertumbuhan pendapatan korporasi akan berada di kisaran mid to high single digit, sekitar 5% hingga 9%.

Salah satu pendorong dari penguatan pendapatan ini menurut Henry adalah penguatan rupiah.

"Kalau kita lihat rupiah kita sudah menguat kira-kira 5-6%, beberapa bulan terakhir dari Rp16.200 sekarang sudah turun menjadi Rp15.500. Ini memiliki dampak yang sangat positif terhadap emiten-emiten kita, corporate earnings growth harusnya bisa recover," tuturnya.

Adapun JP Morgan menyukai beberapa sektor di pasar modal Indonesia, yaitu perbankan karena sektor ini diperkirakan akan tetap menjadi sektor yang menerima manfaat dari aliran dana asing yang datang ke Indonesia.

Sektor kedua yang disukai JP Morgan adalah konsumer, karena PDB Indonesia diperkirakan akan melewati US$5.000 pada akhir tahun ini. Sektor terakhir yang disukai JP Morgan adalah properti karena marketing sales properti sudah mulai meningkat kembali dan emiten-emiten di sektor ini memiliki valuasi yang cukup murah. 

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper