Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi, PT Phapros Tbk. (PEHA) membidik kontribusi pendapatan ekspor hingga 10% dalam beberapa tahun mendatang.
Plt Direktur Utama Phapros Ida Rahmi Kurniasih mengatakan perusahaan gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya untuk terus meningkatkan pendapatan pada akhir tahun ini. Ekspansi dilakukan dengan membuka pasar ekspor baru, yakni ke Timor Leste pada semester I/2024.
“Meski secara geografis letaknya sangat dekat dengan Indonesia, Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor kami pada tahun ini,” jelasnya dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (4/9/2024).
Saat ini, lanjut Ida, negara tersebut belum memiliki perusahaan obat-obatan sehingga peluang kami ekspansi masih terbuka lebar.
Adapun, produk yang diekspor Phapros ke Timor Leste a.l. Antimo Tablet, multivitamin, dan beberapa produk obat lainnya seperti obat herbal dan antialergi.
Selain ke Timor Leste, Ida menambahkan bahwa perseroan juga melakukan pengiriman produk ke Kamboja dan Filipina.
“Kerja sama yang dilakukan tak hanya akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan, tapi juga mendorong terjadinya kolaborasi strategis secara global,” ujarnya.
Sepanjang semester I/2024, lanjutnya, ekspor Phapros meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan periode yang sama 2023. Meski begitu, nilai penjualan ekspor Phapros belum signifikan dan diharapkan terus meningkat seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara tujuan ekspor.
“Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa mendekati 10% dari total pendapatan kami,” tambahnya.
Pada semester I/2024, PEHA mengantongi penjualan bersih Rp367,81 miliar. Realisasi itu merosot 33,71% year-on-year (YoY) dari Rp554,91 miliar.
Di sisi lain, bottom line PEHA berbalik negatif dari laba bersih Rp7,74 miliar menjadi rugi bergih Rp49,46 miliar pada akhir semester I/2024.