Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih dapat mengalami kenaikan pada September 2024. Apa saja faktor pendorongnya?
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG menguat 1,68% sepekan dari 7.544,298 pada pekan lalu ke posisi all time high (ATH) 7.670,73 pada Jumat (30/8/2024).
Alhasil, IHSG melesat 4,96% sepanjang Agustus 2024 sehingga mendorong performa indeks komposit secara year-to-date (YtD) naik 5,47%.
Penguatan IHSG pada Agustus 2024 turut didorong oleh lonjakan harga saham emiten big caps.
Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan pada September ini apabila tidak ada aral melintang.
"Namun kita juga harus perhatikan, bahwa kita juga tidak boleh terbawa narasi terkait dengan kepastian akan pemangkasan tingkat suku bunga," kata Nico, dihubungi Jumat (30/8/2024).
Dia melanjutkan apapun masih bisa terjadi hingga pertemuan The Fed pada 18 September mendatang. Nico juga menuturkan terdapat beberapa data penting yang dapat diperhatikan investor pada September ini.
Dari Indonesia, data-data yang perlu diperhatikan investor adalah inflasi Indonesia yang diproyeksi kembali turun dan PMI Manufacturing.
Terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada bulan September, dengan rentang pergerakan pada 7.558-7.786.
"Pergerakan IHSG untuk September limited upside, dengan rentang 7.558-7.786," kata Nafan, Sabtu (31/8/2024).
Dia melanjutkan pasar akan mencermati beberapa katalis, seperti pemilihan presiden AS dengan Donald Trump yang fokus pada pemotongan pajak dan trade protectionism. Sementara itu, rivalnya, Kamala Harris diperkirakan akan membawa lebih sedikit ketidakpastian terhadap ekonomi global dibanding Trump.
Nafan juga menuturkan saat ini pemotongan suku bunga Fed pada September masih menjadi opsi bagi the Fed, yang akan bergantung pada laporan tenaga kerja AS untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada September ini.
Selain itu, lanjut Nafan, berbagai bank sentral juga akan mengimplementasikan pemotongan suku bunga di semester II/2024 ketika inflasi mengalami penurunan. Nafan memperkirakan Bank Sentral Eropa dan Bank of England juga akan memangkas suku bunga mereka pada September ini.
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.694,53 atau menembus rekor all time high (ATH) baru pada perdagangan akhir pekan hari ini, Senin (2/9/2024). Sejumlah saham seperti BMRI, ASII, hingga WIKA melesat pada penutupan perdagangan sore ini.
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 0,31% atau 23,79 poin ke level 7.694,53. Level itu memecahkan rekor ATH sebelumnya yang disentuh IHSG pada Jumat (30/8/2024) di level 7.670,73.
Pada perdagangan hari ini sebanyak 351 saham menguat, 243 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.669,92-7.726,18. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp13.163,25 triliun.
Pada perdagangan sesi I, Senin (2/9/2024), sejumlah saham emiten Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo mengalami penurunan harga yang signifikan dan masuk jajaran top losers.
Berdasarkan data Bloomberg, empat saham Grup MNC merosot tajam. Saham PT MNC Energy Investama Tbk. (IATA) anklok 9,84% ke posisi Rp55, disusul saham PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) rontok 9,8% ke posisi Rp6.900 per saham.
Selain itu, saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) dan saham PT MNC Land Tbk. (KPIG) masing-masing anjlok 9,68% ke posisi Rp112 dan merosot 9,66% ke posisi Rp197 per saham.
Mengutip data Bloomberg, IHSG menguat 33,28 poin atau 0,43% ke posisi 7.704,01 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (2/9/2024). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 7.669,92-7.726,18.
Penguatan IHSG didorong oleh apresiasi harga saham BMRI 1,75%, TLKM 2,29%, BBRI 0,97%, AMMN 1,41%, ASII 1,47%, dan UNTR 2,96%.
Sementara itu, lima saham pemberat IHSG ialah TPIA yang turun 3,51%, BBCA -0,73%, MSIN -9,8%, KPIG -9,63%, dan MIKA -3,59%.
Melansir Bloomberg, IHSG dibuka menguat di level 7.670,86 pada awal perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Setelah itu, IHSG bergerak di rentang 7.671,42—7.686,53.
Penguatan IHSG didorong oleh apresiasi harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar 1,05% ke posisi Rp7.200, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar 0,65% ke posisi Rp3.080, PT United Tractors Tbk. (UNTR) sebesar 1,39% ke posisi Rp27.425, dan PT Astra International Tbk. (ASII) naik tipis 0,98% ke posisi Rp5.150 per saham.
Secara teknikal, Tim Analis RHB Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 7.550—7.750 pada Senin (2/9/2024). Menurutnya, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume.
“Meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish,” tulisnya dalam riset, Senin (2/9/2024).
Namun, jika IHSG breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways.
RHB Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham GGRM, EMTK, PSAB, dan SMGR pada perdagangan Senin (2/9/2024).