Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Katalis IHSG di September, Pilpres AS hingga Suku Bunga Fed

Analis melihat IHSG pada September akan bergerak terbatas dengan harapan pemangkasan suku bunga The Fed.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak terbatas pada bulan September ini. Analis memandang salah satu katalis akan datang dari harapan pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada bulan September, dengan rentang pergerakan pada 7.558-7.786.

"Pergerakan IHSG untuk September limited upside, dengan rentang 7.558-7.786," kata Nafan, Sabtu (31/8/2024).

Dia melanjutkan pasar akan mencermati beberapa katalis, seperti pemilihan presiden AS dengan Donald Trump yang fokus pada pemotongan pajak dan trade protectionism. Sementara itu, rivalnya, Kamala Harris diperkirakan akan membawa lebih sedikit ketidakpastian terhadap ekonomi global dibanding Trump.

Nafan juga menuturkan saat ini pemotongan suku bunga Fed pada September masih menjadi opsi bagi the Fed, yang akan bergantung pada laporan tenaga kerja AS untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada September ini.

Selain itu, lanjut Nafan, berbagai bank sentral juga akan mengimplementasikan pemotongan suku bunga di semester II/2024 ketika inflasi mengalami penurunan. Nafan memperkirakan Bank Sentral Eropa dan Bank of England juga akan memangkas suku bunga mereka pada September ini.

Dari sisi domestik, Nafan melihat inflasi Indonesia masih terkendali dan intervensi moneter Bank Indonesia (BI) akan dilakukan untuk menstabilkan rupiah. Sebagaimana diketahui, BI mempertahankan suku bunga pada RDG Agustus, dan kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak risiko global.

"Kami melihat kemungkinan penurunan suku bunga BI paling cepat pada kuartal ke IV/2024, dengan asumsi pemotongan suku bunga Fed pada bulan September dan rupiah yang lebih stabil," ucapnya.

Selain itu, Nafan juga menuturkan IHSG juga akan dipengaruhi oleh data-data ekonomi mulai dari data PMI hingga US nonfarm payrolls.

Dengan sentimen-sentimen tersebut, Mirae Asset Sekuritas memiliki beberapa top picks, terutama untuk sektor defensif. Saham-saham top picks tersebut seperti ASII, TLKM, BMRI, dan BBCA.

Selain itu, Mirae Asset Sekuritas juga memilih saham-saham seperti BBRI, CPIN, MYOR, MAPI, dan ACES sebagai top picks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper