Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Berlanjut, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp15.414 per Dolar AS

Rupiah dibuka menguat 8 poin atau 0,05% menuju level Rp15.414 per dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatannya pada pembukaan pasar hari ini, Kamis (29/8/2024). Penguatan rupiah terjadi di tengah laju greenback yang mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 8 poin atau 0,05% menuju level Rp15.414 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,11% ke posisi 100,98.

Dolar AS juga melemah terhadap euro sebesar 0,1%, poundsterling 0,1%, yen Jepang 0,07%, dolar Singapura 0,11%.

Rupiah melanjutkan reli setelah menguat pada perdagangan sebelumnya. Pada Rabu (28/8/2024), rupiah ditutup menguat 73 poin atau 0,47% menuju level Rp15.422 per dolar AS.

Di sisi lain, Pemerintah dan Komisi XI DPR sepakat untuk menurunkan asumsi kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Kesepakatan tersebut terjadi dalam rapat kerja antara Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (28/8/2024).

Sebelumnya, dalam RAPBN 2025 yang diserahkan pemerintah kepada DPR, nilai tukar rupiah dipatok Rp16.100 per dolar AS. Kendati demikian, mayoritas fraksi di Komisi XI mengkritisi proyeksi tersebut karena belakangan nilai tukar rupiah sudah mulai menguat.

Akhirnya, disepakati jalan tengah agar nilai tukar rupiah dipatok Rp16.000 per dolar AS pada tahun depan.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan dolar berada di dekat level terendahnya dalam lebih dari setahun. Hal ini didukung oleh kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada September setelah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole.

Selain itu, Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, juga menyebutkan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase mungkin terjadi bulan depan.

Ibrahim menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, siklus kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dan ekspektasi terhadap seberapa jauh suku bunga AS dapat naik telah menjadi pendorong utama kekuatan dolar.

“Namun, pasar kini sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga bulan depan dan melihat pelonggaran sekitar 100 basis poin pada akhir tahun,” ucapnya baru-baru ini.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 berkisar antara 4,7% - 5,5%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2024, yang tercatat 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah perlu mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Hal ini penting setelah berakhirnya faktor musiman, seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan pemilu pada semester pertama 2024.

Selain itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) diharapkan dapat mendorong investasi, terutama dari sektor swasta. Kenaikan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% dari PDB juga diharapkan dapat memberikan dampak pengganda yang signifikan terhadap perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper