Meski tidak merinci waktu pemangkasan dan besarannya, pernyataan itu memberikan afirmasi terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan September 2024.
Berdasarkan analisis dari CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sedikitnya 25 bps pada September 2024 mencapai 100%. Probabilitas pemangkasan 50 bps juga meningkat menjadi di atas 35% dibandingkan pekan lalu di level 25%.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto mengatakan Bank Indonesia (BI) akan memiliki arah yang lebih jelas ke depan. Hal itu seiring penegasan arah suku bunga The Fed, yang bisa menjadi sinyal titik balik bagi kebijakan moneter BI.
“Pernyataan Jerome Powell di Jackson Hole sejalan dengan asumsi dasar BI, yang memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga oleh BI pada Oktober 2024,” ujarnya dalam riset yang dipublikasikan pada Senin (26/8/2024).
Helmy juga memperkirakan BI akan mulai melonggarkan kebijakan moneter kontraksionernya, sebagaimana terlihat dari penurunan bertahap imbal hasil Sertifikat Bank Indonesia (SRBI).
“Imbal hasil Obligasi Pemerintah Indonesia [INDOGB] 10 tahun telah turun tajam menjadi 6,64%, yang menunjukkan bahwa pasar telah memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga BI pada tahun 2024,” pungkasnya.
Baca Juga
Sementara itu, Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada memandang jika tingkat suku bunga BI atau BI rate mengalami penurunan, maka hal tersebut akan berdampak pada sektor perbankan, properti, manufaktur, dan ritel.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.