Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencetak laba bersih Rp284,86 miliar pada semester I/2024, meningkat 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2024, PANI mencetak pendapatan Rp1,34 triliun atau meningkat 0,21% year-on-year (YoY). Kontributor terbesar datang dari sektor residensial yang meraih pendapatan Rp607 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan PANI menyusut 11,06% YoY menjadi Rp594,68 miliar. Capaian itu memosisikan laba kotor perseroan berada di angka Rp751,97 miliar atau tumbuh sebesar 11,38% secara tahunan.
“Penambahan entitas anak PANI berkontribusi besar pada perolehan laba kotor yang dibukukan oleh PANI pada 6 bulan pertama tahun ini,” tulis keterangan resmi manajemen PANI dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/8/2024).
Sementara itu, perseroan juga mengamankan laba usaha Rp574 miliar atau menorehkan peningkatan 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, PANI meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp284,86 miliar atau tumbuh 35% YoY dari Rp211,06 miliar pada semester I/2023. Laba per saham juga naik dari Rp15,60 menjadi Rp18,23 per semester I/2024.
“Hal ini [laba bersih] dapat diraih karena PANI berhasil mengkonsolidasikan tambahan anak perusahaan pada akhir 2023 yang didanai rights issue kedua,” tutur manajemen.
Berdasarkan catatan Bisnis, PANI mengakuisisi sebanyak tujuh perusahaan dengan nilai total Rp9,4 triliun. Langkah itu diambil guna memperluas skala proyek perseroan di PIK 2.
Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma alias Aguan mengatakan perseroan terus fokus pada pengembangan berkelanjutan dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat.
Dia menambahkan PANI turut berkomitmen kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan strategi usaha yang dirancang untuk mencapai tujuan jangka menengah dan panjang. Salah satunya melalui aksi korporasi yang sedang dijalankan.
“Baru-baru ini PANI sudah menyampaikan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu [PMTHMETD] dua seri sekaligus, yakni dengan target penerimaan modal baru sebesar Rp6,5 triliun dan diperkirakan akan rampung di bulan Agustus,” ujarnya.
Aguan menyampaikan dana Rp6,5 triliun hasil private placement tersebut akan digunakan untuk menjalankan ekspansi bisnis, sekaligus mendorong inovasi perseroan.
“Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK 2 dan profitabilitas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen,” pungkasnya.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.