Bisnis.com, JAKARTA – Empat emiten properti Grup Sinar Mas telah menyampaikan laporan keuangan semester I/2024. Emiten milik keluarga konglomerat mendiang Eka Tjipta Widjaja itu kompak membukukan kenaikan pendapatan dan mayoritas meraih pertumbuhan laba bersih.
Empat emiten tersebut ialah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI), PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN). PLIN terafiliasi dengan Grup Sinar Mas lewat Franky O. Widjaja yang duduk sebagai Komisaris Utama dan kepemilikan tidak langsung lewat entitas PT Plaza Indonesia Investama sebagai pemegang saham pengendali.
Adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) emiten properti Grup Sinar Mas dengan pendapatan dan laba bersih paling besar. Sepanjang semester I/2024, BSDE meraih laba bersih Rp2,33 triliun atau melonjak hingga 94,28% secara tahunan dari Rp1,2 triliun pada semester I/2023.
Kenaikan laba bersih BSDE didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang mencetak Rp7,34 triliun selama Januari–Juni 2024. Perolehan ini tumbuh 46,99% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni Rp4,99 triliun.
Setelah BSDE, DUTI meraih pendapatan terbesar kedua pada semester I/2024, yakni Rp2,3 triliun. Realisasi itu lebih tinggi 20,92% dari Rp1,9 triliun pada 6 bulan 2023.
Dari situ, laba bersih DUTI tumbuh tipis 2,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp525,98 miliar.
Dibandingkan dengan DUTI, laba bersih DMAS tercatat lebih besar pada semester I/2024. DMAS mengantongi laba bersih Rp803,27 miliar atau naik 33,9% YoY.
Pertumbuhan laba bersih pengelola Deltamas itu sejalan dengan pendapatan yang meningkat 24,34% YoY menjadi Rp1,2 triliun sepanjang Januari—Juni 2024.
Terakhir, PLIN tercatat meraih pendapatan Rp663,48 miliar pada semester I/2024 dan laba bersih Rp270,58 miliar.
Kinerja Keuangan Emiten Grup Sinar Mas (Rp miliar)
Kode Saham |
Pendapatan 1H2023 |
Pendapatan 1H2024 |
Perubahan YoY (%) |
Laba Bersih 1H2023 |
Laba Bersih 1H2024 |
Perubahan YoY (%) |
BSDE |
4.998,08 |
7.346,63 |
46,98 |
1.200,89 |
2.333,05 |
94,27 |
DMAS |
968,64 |
1.204,49 |
24,34 |
599,88 |
803,27 |
33,9 |
DUTI |
1.905,05 |
2.303,64 |
20,92 |
513,13 |
525,98 |
2,50 |
PLIN |
615,19 |
663,48 |
7,84 |
274,1 |
270,58 |
-1,28 |
Sumber: Laporan Keuangan, IDX, diolah.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi, Kamis (22/8/2024), menjabarkan kinerja laba bersih BSDE pada kuartal II/2024 terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang kuat, khususnya di segmen residensial.
Lebih terperinci, pendapatan usaha BSDE ditopang oleh segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title yang meraih Rp6,44 triliun, berkontribusi sekitar 87,70% dari total pendapatan. Segmen ini juga meningkat 54,90% secara tahunan.
Kontributor terbesar kedua adalah segmen sewa yang membukukan Rp468,71 miliar atau tumbuh 0,91% YoY, sedangkan segmen pengelola gedung menorehkan pendapatan Rp189,58 sepanjang semester I/2024.
Selama Januari-Juni 2024, BSDE turut membukukan pendapatan bunga dan investasi Rp231,09 miliar. Capaian itu berkontribusi positif terhadap laba sebelum pajak yang meningkat 95,91% YoY menjadi Rp2,66 triliun.
Hermawan menuturkan fokus perseroan pada proyek-proyek residensial dan manajemen anggaran secara disiplin telah memperkuat posisi BSDE, serta berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan secara menyeluruh.
“Pencapaian ini memberikan rasa percaya diri kami untuk mencapai target pada akhir tahun,” pungkasnya.
Dia menambahkan pengembang BSD City tersebut berkomitmen memberikan nilai tambah kepada pemegang saham melalui penciptaan proyek-proyek baru secara berkelanjutan, dan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
“Stabilitas finansial, manajemen aset yang efisien, serta pengelolaan liabilitas menjadi kunci pertumbuhan kami di masa mendatang,” ujar Hermawan.
Di sisi operasional, pengelola BSD City itu melaporkan telah mengantongi 51% dari target prapenjualan pada semester I/2024 atau sebesar Rp4,84 triliun.
Raihan ini mengindikasikan peningkatan sebesar 1% dari jumlah Rp4,79 triliun yang tercapai pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyatakan kinerja penjualan yang kuat pada paruh pertama 2024 mencerminkan keberhasilan efektivitas strategi disertai dengan daya tarik proyek-proyek.
“Proyek unggulan kami, BSD City, terus menjadi kontributor utama kesuksesan kami. Raihan angka penjualan kawasan residensial dan komersial mencerminkan respons positif dari konsumen. BSDE berkomitmen untuk terus berkontribusi positif terhadap industri properti berkelanjutan di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/7/2024).
Berdasarkan lokasi, prapenjualan proyek-proyek di BSD City berkontribusi sekitar 71% dari total prapenjualan Semester I 2024, antara lain Nava Park 8%, The Zora 7% dan Hiera 5%, sementara Grand Wisata Bekasi dan Kota Wisata Cibubur masing-masing memberikan kontribusi 12% dan 5% terhadap total prapenjualan Semester I 2024.
Adapun berdasarkan segmen, prapenjualan segmen residensial berkontribusi sebesar Rp2,61 triliun atau 54% dari total prapenjualan, sementara prapenjualan segmen komersial yang mencakup lot komersial, apartemen dan ruko, berkontribusi sebesar Rp1,67 triliun, mewakili 34% dari total prapenjualan.
Selain itu, penjualan tanah kepada perusahaan joint venture mencatatkan Rp565 miliar atau 12% dari total prapenjualan selama paruh pertama tahun 2024. Melihat lebih dekat segmen residensial, pencapaian sebesar Rp2,61 triliun terutama didukung oleh produk-produk di BSD City seperti Enchante, Tresor, Nava Park, Hiera, The Zora, Eonna, Tanakayu dan Terravia.
Sementara itu, prapenjualan segmen komersial tercatat sebesar Rp1,67 triliun pada semester I/2024, yang terdiri dari prapenjualan ruko sebesar Rp986 miliar, lot komersial sebesar Rp339 miliar dan prapenjualan unit apartemen sebesar Rp341 miliar.
Penjualan tanah kepada perusahaan joint venture, khususnya PT Sinar Mitbana Mas untuk proyek Hiera, turut berkontribusi sebesar Rp565 miliar terhadap prapenjualan pada paruh pertama 2024.
“Kami optimis bahwa dengan dukungan dari program penjualan nasional 'Infinite Living' dan kebijakan pengembalian PPN sepanjang 2024, BSDE akan mencapai target prapenjualan sebesar Rp9,50 triliun pada akhir 2024," tutup Hermawan.
Katalis Pendorong Kinerja Deltamas
Terpisah, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto mengatakan segmen industri menyumbang Rp1,1 triliun atau 95% dari total pendapatan perseroan pada semester I/2024. Selain segmen industri, segmen komersial menyumbang pendapatan sebesar Rp22 miliar, segmen sewa Rp8,3 miliar, dan segmen hotel Rp8 miliar.
“Sektor data center masih menjadi pelanggan utama yang berkontribusi terhadap penjualan lahan industri yang dicatatkan sebagai pendapatan Perseroan di paruh pertama tahun 2024,” kata Tondy dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024).
Posisi kas dan setara kas DMAS tercatat sebesar Rp1,87 triliun, meningkat Rp840 miliar atau 82% dibandingkan posisi kas dan setara kas pada akhir 2023 yakni Rp1,03 triliun.
Adapun ekuitas perseroan tercatat mencapai Rp6,68 triliun pada semester I/2024, meningkat 13,67% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp5,88 triliun.
Tondy menyatakan dengan posisi kas yang sehat, DMAS terus melakukan pengembangan guna mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian.
Pada periode yang sama, DMAS meraup marketing sales sebesar Rp1,1 triliun per Juni 2024 atau sekitar 60,7% dari target marketing sales tahun ini sebesar Rp1,81 triliun.
Dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024), DMAS meraih marketing sales sebesar Rp560 miliar kuartal I/2024 dan Rp535 miliar pada kuartal II/2024. Capaian prapenjualan pada kuartal kedua tersebut terutama berasal dari penjualan lahan industri.
Pencapaian marketing sales DMAS pada semester I/2024 terutama berasal dari penjualan sektor industri, di samping penjualan sektor komersial dan sektor hunian.
“Perseroan telah menjual 34 hektare lahan industrinya pada semester I/2024,” kata Tondy.
Dia menambahkan industri data center masih menjadi kontributor utama penjualan lahan industri perseroan. Menurutnya, kontiribusi data center di atas 75% dari prapenjualan lahan industri DMAS pada semester I/2024.
Lebih lanjut, Tondy Suwanto menjelaskan bahwa perseroan optimistis untuk meraih target prapenjualan 2024 sebesar Rp1,81 triliun.
“Setelah Pemilihan Umum 2024 ini masih terdapat permintaan lahan industri sekitar 90 hektare dengan segmen utamanya berasal dari segmen data center,” ujarnya
Perseroan juga terus meningkatkan fasilitas infrastruktur dan kemudahan akses pada Kota Deltamas. Penambahan akses tol baru JakartaCikampek (Japek) Selatan II tepatnya di Km 31 serta pembangunan jalan layang di dalam area Perseroan, adalah upaya perwujudan Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan terpadu modern ramah lingkungan dan sebagai pusat aktivitas regional di timur Jakarta.
Target Pendapatan dan Laba DUTI
Dalam Laporan Tahunan 2023 yang dikutip Jumat (23/8/2024), DUTI menetapkan target prapenjualan sebesar Rp2,10 triliun pada tahun ini.
“Residensial menjadi kontributor 69% dari target tersebut dan sisanya berasal dari komersial,” tulis manajemen DUTI.
Lebih lanjut, proyek properti Grand Wisata, Bekasi dan Kota Wisata, Cibubur masih akan menjadi kontributor terbesar dari target tersebut.
Perusahaan juga telah menetapkan target pendapatan usaha dan laba bersih pada 2024 sebesar Rp3,58 triliun dan Rp1,45 triliun.