Bisnis.com, JAKARTA – Indeks IDX ESG Leaders atau IDXESGL terus melaju di zona hijau sepanjang tahun ini. Performa indeks sejalan dengan kenaikan saham-saham big caps, seperti TPIA, BMRI hingga BBCA.
Indeks IDX ESG Leaders merupakan indeks yang beranggotakan 30 emiten. Indeks ini mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, and Governance (ESG) secara baik.
Emiten yang sahamnya masuk dalam indeks ini juga tidak terlibat dalam kontroversi secara signifikan, serta memiliki likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik.
Adapun penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics berupa skor ESG Risk Rating dalam rentang 0 hingga 100. Semakin kecil angkanya, maka skor ESG kian baik.
Hingga penutupan perdagangan Rabu (21/8/2024), indeks IDX ESG Leaders telah menguat 6,87% secara year-to-date (YtD). Pertumbuhan ini melampaui IHSG yang naik 3,87%, sedangkan LQ45 terkoreksi 2,91%.
Dari 30 konstituen indeks IDX ESG Leaders, perusahaan milik Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) muncul sebagai emiten dengan kontribusi terbesar terhadap kenaikan IHSG sepanjang tahun ini.
Melansir data RTI Infokom, saham TPIA menguat 80% YtD menuju level Rp9.450 per Rabu (21/8/2024). Banderol saham itu juga mencerminkan lonjakan sebesar 363,24% selama setahun terakhir.
Dalam perkembangan terkini, TPIA kini tengah berupaya menjalankan diversifikasi usaha ke bisnis infrastruktur melalui anak usahanya, yaitu PT Chandra Daya Investasi yang diproyeksikan bakal melantai di BEI.
Di sisi lain, hingga semester I/2024, kinerja TPIA masih tertekan dengan mengakumulasikan rugi US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar. Kerugian tersebut membengkak dari tahun lalu yakni US$568.000.
Kembali ke Indeks ESG Leaders, saham berikutnya yang melonjak pada tahun ini adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO). Saham emiten farmasi tersebut naik 34,29% YtD menjadi Rp705.
MNC Sekuritas memproyeksikan SIDO bakal mengantongi pendapatan Rp3,94 triliun pada 2024, naik dari tahun lalu Rp3,56 triliun. Laba bersih juga diramal meningkat ke level Rp1,53 triliun dari sebelumnya Rp1,29 triliun.
Analis MNC Sekuritas Raka Junico mengatakan proyeksi itu seiring dengang percepatan siklus La Nina yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan untuk produk Tolak Angin.
Saham berikutnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Emiten bank pelat merah tersebut sudah membukukan kenaikan 19,83% YtD menuju posisi Rp7.250 per saham.
Berikut kinerja saham indeks IDX ESG Leaders hingga perdagangan Selasa (20/8/2024):
Emiten | Harga (20/8) | YtD |
TPIA | 9.600 | 82,86% |
SIDO | 705 | 34,29% |
BMRI | 7.200 | 19,01% |
CTRA | 1.325 | 13,25% |
JSMR | 5.450 | 11,91% |
BBCA | 10.425 | 10,90% |
BSDE | 1.180 | 9,26% |
MIKA | 3.010 | 5,61% |
PWON | 478 | 5,29% |
PGEO | 1.205 | 2,99% |
AKRA | 1.510 | 2,37% |
ACES | 735 | 2,08% |
ERAA | 434 | 1,88% |
BBNI | 5.475 | 1,86% |
ASSA | 770 | -2,53% |
MPMX | 1.010 | -3,81% |
AUTO | 2.220 | -5,93% |
MNCN | 362 | -6,22% |
TBIG | 1.920 | -8,13% |
BMTR | 240 | -10,45% |
BBRI | 4.950 | -13,54% |
MAPI | 1.520 | -15,08% |
BRPT | 1.125 | -15,28% |
BFIN | 990 | -17,84% |
TOWR | 810 | -18,18% |
SCMA | 130 | -23,53% |
TLKM | 2.980 | -24,56% |
EMTK | 416 | -29,49% |
UNVR | 2.370 | -32,86% |
GOTO | 53 | -38,37% |
Sumber: RTI Infokom, diolah
------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.