Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan pada perdagangan 12-16 Agustus 2024, mayoritas ditutup pada zona hijau dengan mampu mencatat rekor all-time-high/ATH pada Rabu (14/8/2024) dengan menguat 79,4 poin atau 1,08% ke level 7.436,039.
Adapun, rekor IHSG sebelumnya terjadi pada 14 Maret 2024 sebesar 7.433,315.
Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami kenaikan tertinggi dari 16 miliar lembar saham menjadi 16,73 miliar lembar saham atau sebesar 4,54% selama sepekan.
"IHSG selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 2,41% pada level 7.432,090 dari 7.256,996 pada penutupan pekan sebelumnya," katanya, dikutip Sabtu (17/8/2024).
Kenaikan tersebut, lanjutnya, juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan dari 981.000 kali transaksi pada pekan lalu, naik 3,53% menjadi 1,02 juta kali transaksi.
Kendati demikian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa justru mengalami penurunan sebesar 3,33% menjadi Rp9,32 triliun dari Rp9,64 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Masih dalam periode yang sama, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 pada Senin (12/8/2024).
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas obligasi dan sukuk tersebut adalah masing-masing idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 99 emisi dari 61 emiten senilai Rp82,38 triliun.
Pencatatan tersebut membuat total emisi obligasi dan sukuk di BEI berjumlah 589 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp465,97 triliun dan US$60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.182,86 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 9 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun.