Bisnis.com, JAKARTA — Bertepatan dengan 47 tahun reaktivasi pasar modal Indonesia, kapitalisasi pasar Bursa telah mencapai Rp12.300 triliun. Kapitalisasi pun ditargetkan terus melesat.
Sejak 1977, setiap 10 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Pasar Modal Indonesia. Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto pada tanggal tersebut.
Saat itu, Bursa Efek Jakarta dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong Tbk. (SMCB) sebagai emiten pertama.
Perjalanan panjang pasar modal Indonesia diwarnai oleh aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sederet perusahaan Tanah Air, baik perusahaan swasta, badan usaha milik negara (BUMN), anak BUMN, hingga entitas usaha milik konglomerat, perusahaan startup, dan UMKM.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat mengatakan hingga saat ini sudah ada 935 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemudian, ada lebih dari 13,45 juta investor di pasar modal.
"Peningkatan diikuti kapitalisasi pasar yang mencapai Rp12.300 triliun. Angka meningkat seiring performa emiten dan peningkatan perusahaan tercatat," ujar Samsul dalam pembukaan perdagangan sesi kedua dalam rangka 47-tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin (12/8/2024).
Baca Juga
Adapun, nilai kapitalisasi pasar modal itu melesat dibandingkan 2020 sebesar Rp6.970 triliun.
Selain itu, transaksi harian di pasar modal kian pesat. Hingga Agustus, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp11,8 triliun per hari.
Kapitalisasi pasar modal pun dinilai akan terus melesat. Bahkan, pemerintahan baru presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan kapitalisasi pasar modal mencapai hingga Rp22.000 triliun pada 2027. Hal tersebut menjadi salah satu visi pengembangan pasar saham pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dalam materi presentasinya di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Dradjad H. Wibowo menuturkan target market cap Prabowo-Gibran lebih tinggi dari target dalam peta jalan atau roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam roadmap tersebut, OJK menargetkan market cap pada tahun 2027 berada di atas Rp15.000 triliun atau sebesar 70% dari produk domestik bruto (PDB) versi IMF. Sementara itu, Prabowo-Gibran menargetkan market cap pasar modal dapat mencapai lebih dari Rp22.000 triliun atau 70% dari PDB.