Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pemberat Saham Amman Mineral (AMMN) Longsor hingga 8,61%

Terkoreksinya saham AMMN dengan cukup dalam ditengarai disebabkan turunnya harga tembaga dan emas di pasar global.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) terkoreksi cukup lebar pada perdagangan hari ini, Kamis (8/8/2024). 

Hingga penutupan sore tadi, nilai saham emiten terafiliasi Grup Salim dan Keluarga Panigoro itu terkoreksi 8,61% atau turun 975 poin ke level Rp10.350. 

Berdasarkan data RTI Business, saham AMMN telah diperjualbelikan dengan nilai transaksi mencapai Rp518,98 miliar, dengan volume 48,38 juta lembar.

Adapun, frekuensi transaksi di pasar modal mencapai 27.180 kali, dengan harga rata-rata per lembar saham Rp10.727,90. Saat ini, kapitalisasi pasar atau market cap dari AMMN berada di angka Rp750,56 triliun. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menerangkan terkoreksinya nilai saham AMMN yang cukup dalam itu disebabkan karena turunnya harga tembaga dan emas di pasar global. 

“Kami kira masih terkait dengan volatilitas harga komoditas global itu sendiri, khususnya terkait dengan tembaga dan emas global,” kata Miftahul saat dihubungi, Kamis (8/8/2024).

Selain itu, kata Miftahul, koreksi harga saham AMMN itu juga disebabkan karena valuasi AMMN yang sudah terlalu tinggi sejak awal tahun. Seperti diketahui, saham AMMN telah terangkat 56,82% atau 3.750 poin secara year-to-date (YtD). 

Dengan demikian, dia menyarankan investor untuk tetap wait and see terlebih dahulu ihwal rencana investasi di emiten tersebut. 

"Meski saham AMMN turun cukup dalam pada sesi hari ini, tapi overall secara teknikal AMMN masih berada di dalam range support-nya Rp10.025 sampai dengan Rp10.575,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas mulai dari emas, tembaga, hingga minyak mentah terpantau melemah seiring dengan pelemahan ekonomi global yang meredupkan prospek permintaan industri dan membuat investor melakukan aksi jual. 

Berdasarkan data Bloomberg Selasa (6/8/2024), harga tembaga ditutup melemah 1,84% ke level US$8.850,50 per ton di London Metal Exchange setelah sempat anjlok 3,8%. Harga aluminium juga tercatat mengalami koreksi 0,60% ke level US$2.250 per ton. 

Sementara itu, harga minyak berjangka turun sekitar 0,5% setelah sempat terkoreksi hingga 2,3%. Penurunan tersebut merupakan level harga terendah dalam 7 bulan terakhir. 

Pasar komoditas bahan baku terseret ke dalam aksi jual besar-besaran pada Senin karena reaksi investor terhadap rilis data ekonomi AS. 

Rilis data tersebut menandakan kemerosotan ekonomi AS yang memunculkan spekulasi bahwa perubahan kebijakan moneter yang akan dilakukan Bank Sentral AS, The Fed, kemungkinan terlambat untuk mencegah penurunan besar dalam perekonomian di Negeri Paman Sam dan sekitarnya. 

Adapun, aksi jual mulai berkurang setelah data baru menunjukkan sektor jasa AS berkembang pada periode Juli. 

Sebelumnya, AMMN mencatatkan kenaikan produksi signifikan untuk tembaga dan emas sepanjang paruh pertama 2024. Torehan itu menjadi kinerja produksi tertinggi selama 7 tahun terakhir.  

Amman mencatat produksi tembaga sebesar 236 juta pound, dengan volume penjualan 173 juta pound. Sementara itu, produksi emas perseroan tercatat mencapai 949.895 ounce, dengan volume penjualan 344.235 ounce.  

Produksi dua komoditas itu masing-masing naik 76% dan 189% secara tahunan atau year-on-year. Adapun, produksi konsentrat mencapai 444.143 metrik ton kering (dry metrics tons/dmt), dengan volume penjualan 337.929 metrik ton kering.  

“Sejak mengambil alih Batu Hijau, operasi kami telah memecahkan berbagai rekor produksi dan produksi logam kami telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, bahkan melebihi kinerja yang paling tinggi sebelumnya di tahun 2022,” kata Presiden Direktur Amman Alexander Ramlie lewat siaran pers, Jumat (26/7/2024). 

Di sisi lain, penjualan bersih naik 167% menjadi US$1.549 juta sepanjang semester I/2024, dibandingkan US$581 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.  

Peningkatan ini disebabkan karena produksi bijih berkadar tinggi yang mengandung banyak emas. Kontribusi penjualan emas pada semester pertama 2024 sebesar 50% dari penjualan bersih, naik dari 41% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pada semester I/2024, EBITDA Amman meningkat sebesar 186% dari US$336 juta pada paruh pertama 2023 menjadi US$959 juta pada semester I/2024. 

Sementara itu, laba bersih Amman melonjak 291% dari US$122 juta pada semester I/2023 menjadi US$479 juta pada semester I/2024. Margin laba bersih juga meningkat, naik dari 21% pada semester I/2023 menjadi 31% pada semester I/2024, terutama disebabkan karena kenaikan penjualan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper