Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.189 Sore Ini

Mata uang rupiah kembali ditutup menguat ke posisi Rp16.189 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024).
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah kembali ditutup menguat ke posisi Rp16.189 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024).

The Fed memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan naik 0,07% atau 11 poin ke posisi Rp16.189 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,59% ke posisi 102,382.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 2,81%, peso Filipina naik 0,39%, ringgit Malaysia menguat 1,54%, dan dolar Hong Kong menguat sebesar 0,30%, Taiwan menguat 0,48%, dolar Singapura menguat sebesar 0,44%, yuan China menguat 0,45% dan baht Thailand menguat 0,27%.

Sementara itu mata uang yang melemah adalah, rupee India melemah 0,04%, dan won Korea turun 0,35%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa Bank sentral diperkirakan berpotensi memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September dan dapat mengakhiri tahun dengan suku bunga turun sebesar 100 basis poin.

Secara eksternal, data indeks manajer pembelian swasta menunjukkan sektor jasa China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, yang menunjukkan bahwa beberapa aspek ekonomi tetap tangguh meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur.

Angka tersebut membantu meningkatkan sentimen terhadap China, yang selama ini menjadi titik lemah utama bagi komoditas, yang merupakan ketahanan dalam perekonomian.

Sementara itu, secara internal, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp3.231 triliun. Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal II/2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditumpang oleh lapangan usaha konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,67%, perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,63%, serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,5%.

Kemudian, Ibrahim juga mengungkapkan bahwa untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp.16.140 - Rp16.210.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper