Bisnis.com, JAKARTA – Emiten layanan penyewaan forklift, PT Sarana Mitra Luas Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan seiring dengan meningkatnya realisasi penyewaan.
Mengutip dari laporan keuangan interim perseroan per 30 Juni 2024, emiten berkode saham SMIL itu berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp178 miliar pada semester I/2024, meningkat sebesar 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp173 miliar.
Direktur Utama PT Sarana Mitra Luas Tbk, Hadi Suhermin menyampaikan bahwa kinerja perusahaan masih sesuai dengan target 2024.
“Meskipun terjadi penurunan profitabilitas dimana hal ini merupakan dampak langsung dari adanya peningkatan biaya depresiasi dikarenakan penambahan jumlah dan peremejaan unit yang Perseroan lakukan, terutama untuk unit forklift listrik yang permintaannya terus tumbuh seiring kebutuhan akan penerapan ESG,” ujar Hadi dalam keterangan resminya, Minggu (4/8/2024).
Hadi juga menambahkan bahwa langkah perseroan mengambil kebijakan strategis ini untuk memastikan keterserdiaan unit atas permintaan para pelanggan dapat terpenuhi.
Sekadar informasi, pada awal semester II/2024 SMIL telah mendapatkan kontrak baru dari HM Sampoerna, untuk penyewaan forklift dengan masa kontrak hingga Desember 2028.
Baca Juga
Melalui kontrak baru ini, perseroan telah menyediakan lebih dari 50 unit forklift yang terdiri dari counter balance, reach truck single deep dan double deep. Selain itu SMIL juga menyediakan 22 unit Material Handling Equipment (MHE) untuk mendukung kebutuhan operasional HM Sampoerna.
"Kami optimis menghadapi semester II/2024 didukung oleh rencana aksi korporasi penerbitan obligasi, dimana perseroan telah menunjukkan kekuatan dan stabilitas keuangan yang luar biasa. Dikombinasikan dengan kerja sama kontrak baru dari klien strategis kami, akan menempatkan kami pada posisi yang baik untuk mencapai target 2024 dan terus mendorong inovasi serta pertumbuhan di industri ini," ujar Hadi.
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SMIL, Winston Suhermin menyampaikan bahwa perseroan tetap optimistis mampu mempertahankan kinerja positif Perseroan pada semester II/2024 dan mencapai target yang sebelumnya telah ditetapkan untuk tahun 2024.
“Kami menargetkan kenaikan sebesar 25% untuk penjualan kami menjadi sekitar Rp420 Milyar, mengingat adanya pertumbuhan terhadap permintaan forklift, dengan estimasi pencapaian laba bersih sekitar Rp100 miliar. Pencapaian pada semester I/2024 telah menunjukkan perkembangan yang positif untuk pencapaian target tersebut,” ujar Winston.