Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) meraih kontrak sewa forklift dari salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Seiring hal tersebut, pendapatan perusahaan ditargetkan mencapai Rp440 miliar sepanjang 2025.
Direktur Utama Sarana Mitra Luas Hadi Suhermin mengungkapkan bahwa perseroan hingga saat ini memiliki sejumlah pelanggan potensial lantaran setiap pabrikan membutuhkan forklift untuk menjalankan kegiatan operasional.
“Selain pabrik Sinar Mas, pelanggan kami antara lain, Indofood, LG Electronics, [sirup] ABC, Pocari Sweat dan banyak lagi lainnya,” ujarnya pada Senin (3/2/2025).
Pada awal tahun ini, Hadi menuturkan bahwa SMIL juga telah mengantongi kontrak sewa forklift dari salah satu produsen rokok di Indonesia. Namun, dia belum dapat mengungkapkan detail perusahaan yang dimaksud.
Menurutnya, penetrasi ke industri rokok menjadi salah satu upaya perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar di bisnis penyewaan forklift yang ditargetkan bisa menembus 50%. Saat ini, market share SMIL masih berada di rentang 35% - 38%.
Sejalan dengan peningkatan pangsa pasar, SMIL mengincar pendapatan Rp440 miliar dan laba Rp120 miliar sepanjang 2025. Fokus utama perseroan adalah memperbesar kontribusi penyewaan forklift listrik yang memiliki margin lebih tinggi dari diesel.
Baca Juga
Hadi mengungkapkan pendapatan SMIL masih didominasi oleh penyewaan forklift diesel, dengan kontribusi sekitar 58% dari total pendapatan.
Sementara itu, porsi forklift listrik terus meningkat dan kini telah mencapai 42%, atau naik dari 39% pada periode sebelumnya. Perseroan menargetkan agar dalam lima tahun ke depan porsi forklift listrik dapat mencapai 80%.
“Fokus kami ke depan adalah memperbesar kontribusi forklift listrik. Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan porsi forklift listrik bisa mencapai 80%,” tuturnya.
Dia menambahkan harga sewa forklift listrik yang lebih tinggi dari forklift diesel menjadi salah satu faktor pendorong pendapatan. Dengan strategi ini, SMIL optimistis dapat mencapai laba bersih antara Rp110 miliar hingga Rp120 miliar pada 2025.
Untuk diketahui, hingga September 2024, SMIL meraih pendapatan Rp267,86 miliar atau tumbuh 6,25% secara tahunan. Adapun, laba bersih tahun berjalan juga meningkat 5,29% year on year (YoY) menjadi Rp56,54 miliar hingga kuartal III/2024.
Selain bisnis penyewaan, SMIL juga memperluas lini usahanya ke perdagangan forklift. Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk produk Anhui Forklift Group (HELI) asal China di Indonesia, perseroan menargetkan omzet dari penjualan forklift HELI dapat tumbuh dua kali lipat tahun ini.
Meskipun kontribusi dari penjualan forklift masih lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan sewa, SMIL melihat adanya potensi pendapatan ganda karena pelanggan yang menyewa forklift sering kali melanjutkan transaksi dengan pembelian unit.
SMIL juga berencana membuka showroom dan dealer baru di Surabaya, Jawa Timur, dengan investasi Rp20 miliar. Proyek ini diproyeksikan selesai dalam satu tahun dan akan menjadi langkah awal ekspansi menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami akan membuka diler sekaligus workshop di Surabaya. Ini akan memperkuat basis bisnis kami dan menjadi pijakan untuk ekspansi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Makassar,” pungkasnya.