Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Emiten Jagoan Lo Kheng Hong (DILD) Melonjak Semester I/2024

DILD membukukan laba bersih sebesar Rp366,85 miliar pada semester I/2024 atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang meraih Rp39,56 miliar.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jagoan investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) melonjak pada semester I/2024, meskipun kinerja pendapatan melemah secara tahunan. 

Berdasarkan laporan keuangan akhir Juni 2024, dikutip Minggu (4/8/2024), DILD membukukan laba bersih Rp366,85 miliar atau melonjak dibandingkan dengan semester I/2023 yang meraih laba senilai Rp39,56 miliar. 

Padahal, pendapatan DILD susut 45,46% year-on-year (YoY) atau dari Rp2,49 triliun menjadi Rp1,36 triliun pada semester I/2024. Pendapatan ditopang segmen penjualan kawasan industri yang berkontribusi Rp381,96 miliar.

Sementara itu, beban pokok penjualan dan beban langsung turun dari Rp1,42 triliun menuju Rp951,12 miliar. Kondisi ini membuat DILD mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp412,15 miliar, terkoreksi 61,49% YoY.

Di tengah penurunan laba kotor, DILD meraih Rp421,69 miliar dari dampak modifikasi atas arus kas liabilitas keuangan. Perolehan tersebut membuat laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan terkerek menjadi Rp472,12 miliar pada semester I/2024. 

Dari sisi neraca keuangan, DILD memiliki total aset sebesar Rp14,20 triliun hingga akhir Juni 2024. Adapun, total liabilitas tercatat mencapai Rp7,33 triliun, sementara ekuitas perseroan berada pada level Rp6,86 triliun. 

Sampai dengan semester I/2024, jumlah saham DILD yang digenggam Lo Kheng Hong tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan periode pengujung 2023. 

Berdasarkan data di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Lo Kheng Hong memegang 686.416.700 saham DILD atau setara dengan 6,62% hingga 30 Juni 2024. Jumlah tersebut tidak berubah dari posisi 31 Desember 2023.

Dari lantai bursa, saham DILD bertengger di level Rp181 per lembar. Banderol tersebut mencerminkan penurunan sebesar 8,59% secara year-to-date (YtD), tetapi menguat 7,10% selama kurun satu bulan terakhir.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper