Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Saham GOTO hingga BREN Berkelit dari PPK FCA

Cerita di balik saham teknologi GOTO hingga emiten EBT Prajogo Pangestu BREN lolos dari PPK FCA.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) sempat merasakan masuk ke dalam papan pemantauan khusus (PPK) dengan metode full call auction (FCA) pada akhir Mei 2024.

Saham BREN sempat masuk ke dalam PPK FCA karena suspensi atau penghentian perdagangan sementara BEI. Namun, kondisi itu tidak bertahan lama.

Seiring dengan perubahan aturan PPK FCA, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pencabutan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu dari papan pemantauan khusus mulai Jumat (21/6/2024).

Adapun, pencabutan dari papan pemantauan khusus tersebut sesuai dengan Surat Pengumuman Bursa No.Peng-CK-00022/BEI.PLP/06-2024.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menjelaskan peraturan papan pemantauan khusus telah diterapkan sejak 2023 dan bukan merupakan barang baru. Pada tahun lalu, papan pemantauan khusus masih menerapkan satu kriteria saja. 

Lalu, dalam perjalanannya, Bursa menetapkan 10 kriteria lainnya untuk papan pemantauan khusus ini. Iman menyebut, terdapat lebih dari 250 perusahaan masuk ke papan ini.

"Tapi itu sebelum BREN masuk. ketika BREN masuk, karena BREN market cap-nya terbesar, jadi masalah. Kami mendengarkan market dan kami melakukan revisi,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024). 

Iman menuturkan pihaknya mendengar apa yang diminta oleh pelaku pasar, dan melakukan revisi terhadap empat kriteria. Dia menyatakan Bursa tidak menghapuskan papan ini, tetapi mengubah kriterianya sesuai yang diinginkan pasar. 

Dia juga menyebut papan ini memiliki tujuan papan untuk menciptakan perdagangan yang lebih adil dan bertujuan untuk melindungi investor. 

“Jadi, bisa bayangkan selama ini ada sahamnya gocap terus lebih dari enam bulan, bahkan bertahun-tahun, kami beri kesempatan untuk diperdagangkan. Itu pun masih ada sedikit issue, sehingga kami berikan relaksasi," tuturnya.

Adapun, relaksasi yang dimaksud adalah BEI hanya menghitung rata-rata harga saham selama tiga bulan. Jika masih berada pada level Rp50, maka BEI akan melihat likuiditas saham tersebut. 

Apabila likuiditas saham tersebut cukup likuid dengan transaksi di atas Rp5 juta, Bursa tidak akan memasukkan saham tersebut ke FCA. Begitu pula jika emiten tersebut membagikan dividen minimal satu kali dalam tahun tersebut, BEI akan mengeluarkan saham tersebut dari PPK FCA. 

“Jadi, ada tiga kriteria exit, sehingga dengan adanya itu, kami telah mengeluarkan hampir 20 perusahaan dengan revisi ini, dan mencegah hampir 30 perusahaan untuk masuk [PPK FCA]," jelasnya. 

Musabab Saham GOTO Lolos dari PPK FCA

Sementara itu, Iman mencontohkan salah satu saham yang dapat dicegah Bursa untuk masuk ke FCA dengan revisi ini yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Menurutnya, meskipun misalnya rata-rata perdagangan saham GOTO pada level Rp50 per saham, tetapi transaksi perdagangan sahamnya hampir sebesar Rp100 miliar per hari. Dengan demikian, saham GOTO tidak akan masuk ke FCA. 

"Kami akan terus pantau, kami akan lihat bagaimana yang terjadi di market, karena terus terang kami menghindari adanya intervensi," tuturnya.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik sebelumnya menjelaskan saham GOTO tidak akan masuk ke FCA meskipun harga saham rata-rata tiga bulan berada di bawah Rp51. Hal ini karena likuiditas saham GOTO masih berada di atas rata-rata, yaitu Rp5 juta per hari. 

"Walaupun lebih dari tiga bulan harga rata-ratanya Rp50, tetapi masih ada likuiditas, tidak masuk FCA," kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Dia melanjutkan hal ini merupakan hasil dari review PPK FCA yang dilakukan BEI. Sebelum review ini, BEI hanya melihat harga. Akan tetapi, dalam proses review, BEI kembali ke tujuan awal untuk memperhatikan investor bermodal kecil.

"Dalam proses review kami kembali kali ke tujuan kami, investor kecil itu diperhatikan atau tidak. Memperhatikan investor kecil itu dalam bentuk likuiditas dan membagikan dividen," ucap Jeffrey. 

Jeffrey pun mempersilakan investor untuk melakukan strategi mengeruk untung dengan membeli saham GOTO di bawah Rp50 di pasar negosiasi, dan dijual pada harga Rp50 per saham jika hal tersebut bisa dilakukan berulang-ulang.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper