Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan emiten milik Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) ke dalam papan pemantauan khusus full call auction (FCA).
Keputusan itu diambil otoritas bursa selepas perdagangan saham RATU dibuka kembali di pasar reguler dan pasar tunai hari ini, Rabu (22/1/2025).
Seperti diketahui, perdagangan saham RATU sempat dihentikan sementara atau suspensi sejak Senin (20/1/2025). Menurut BEI, suspensi diambil dalam rangka cooling down untuk perlindungan investor.
Adapun, pada perdagangan hari ini saham RATU melesat 9,72% atau 525 poin ke level Rp5.925 per saham.
Saham RATU telah naik 312,89% atau 4.490 poin sejak debut initial public offering atau IPO pada Rabu (8/1/2025).
Pada perdagangan Rabu (15/1/2025), RATU masuk daftar saham dalam pemantauan BEI akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
Baca Juga
Saat itu, saham RATU telah melejit 24,78% setelah pembukaan perdangangan sesi I ke level Rp4.330 per saham.
Dalam IPO, harga saham RATU ditawarkan di angka Rp1.150 per saham. Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengapresiasi respon positif yang diberikan masyarakat dan investor setelah perseroan mencatatkan sahamnya di BEI.
“Data yang kami peroleh saham RATU mengalami oversubscription sekitar 313,15 kali dengan jumlah sekitar 130.000 investor, kami berusaha menjaga kepercayaan investor dengan berkomitmen untuk menjaga profesionalisme kami,” kata Sinta saat pencatatan saham RATU di BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Selepas IPO ini, Sinta menerangkan, perseroannya bakal bergerak ekspansif untuk meningkatkan kinerja mendatang. Dia berharap perseroan dapat memberikan manfaat yang terus tumbuh untuk pemegang saham dan masyarakat.
Dalam IPO, Raharja Energi Cepu menawarkan 543,01 juta saham yang mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA.
Total saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.