Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT PAM Mineral Tbk. (NICL) di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi I, Senin (26/5/2025). Secara bersamaan emiten sektor pertambangan nikel itu dimasukkan dalam papan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanisme perdagangan full call auction (FCA).
Saham NICL masuk papan pemantauan khusus dikarenakan kondisi penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan (kriteria 10)
Sebagaimana diketahui, BEI resmi membuka suspensi perdagangan saham NICL pada 26 Mei 2025. Keputusan tersebut merujuk pada Pengumuman Bursa Peng-UPT-00084/BEI.WAS/05-2025 tanggal 23 Mei 2025.
Dalam keterangannya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham NICL di pasar reguler dan pasar tunai akan dibuka kembali mulai perdagangan sesi I, Senin (26/5/2025).
Sebelumnya, BEI melakukan suspensi perdagangan atas NICL pada perdagangan 16 Mei 2025 atau 2 pekan yang lalu, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PPT PAM Mineral Tbk. (NICL).
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, maka BEI menghentikan sementara perdagangan saham NICL di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya," Kata manajemen BEI.
Baca Juga
Sebelumnya, manajemen PT PAM Mineral Tbk. (NICL) turut buka suara atas suspensi yang menimpa perseroan.
Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan perseroan menganggap otoritas Bursa sebagai orang tua sendiri. Dia menilai apa yang dialami perseroan atas dinamika yang terjadi di pasar hendaknya diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan.
"Kami mohon sebagai emiten, sebelum disuspensi diharapkan diberikan kesempatan jawab. Kalau UMA [Unusual Market Activity] kami paham. Akan tetapi, mohon izin jangan langsung disuspensi, karena itu secara langsung dan tidak langsung memberikan efek negatif," kata Ruddy dalam public expose pada Senin (19/5/2025).
Dia berharap suspensi segera dibuka. Kemudian, langkah-langkah sesuai prosedur akan dijalankan NICL ke depan.
"Kami tetap akan lebih transparan, terbuka, sesuai dengan ketentuan Bursa," tutur Ruddy.
Direktur PAM Mineral Suhartono juga menjelaskan bahwa pergerakan harga saham NICL dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang tidak bisa diprediksi oleh manajemen.
Mekanisme pasar saat ini dipicu oleh keterbukaan informasi posisi keuangan dan kinerja NICL kepada publik.
_____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.