Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun di semester I/2024. Bersama dengan penurunan rugi tersebut, biaya dan beban GOTO juga susut hingga 27,15% di enam bulan pertama 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, GOTO mencatatkan biaya dan beban senilai Rp9,46 triliun di semester I/2024. Biaya dan beban ini turun 27,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,99 triliun.
Rincian beban tersebut adalah beban pokok pendapatan senilai Rp3,7 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp2,47 triliun, beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,4 triliun. Beban penjualan dan pemasaran ini menjadi salah satu beban yang turun paling tinggi, yaitu sebesar 56,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,29 triliun.
Kemudian beban pengembangan produk sebesar Rp851,7 miliar, beban operasional dan pendukung senilai Rp502,4 miliar, serta beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp486,6 miliar.
Sementara itu, dalam keterangan resminya GOTO menjelaskan beban kas rutin tetap GOTO menurun 5% YoY menjadi Rp1,3 triliun, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% mencapai Rp201 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
GOTO juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, GOTO memiliki Rp22,0 triliun atau setara US$1,34 miliar kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Baca Juga
Direktur Keuangan Grup GOTO Jacky Lo menjelaskan pada kuartal II/2024, GOTO mencatatkan akselerasi pertumbuhan yang pesat dengan GTV inti Grup mencapai Rp63,2 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto Grup meningkat 39% YoY.
Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, dan di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman GOTO juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GOTO sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal II/2024.
"Pertumbuhan ini tercapai, seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut. Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa GOTO berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas," ujar Jacky.
Adapun untuk panduan kinerja di tahun ini, GOTO berharap dapat meningkatkan pertumbuhan pada basis demografi pengguna yang lebih luas pada unit bisnis On-Demand Services dan Financial Technology secara lebih efisien ke seluruh pasar Indonesia, dengan memanfaatkan ekosistemnya yang unik yang menjangkau seluruh tingkat belanja dari konsumen.
Sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan GOTO dalam mendukung pertumbuhannya, khususnya pada bisnis Financial Technology yang bertumbuh dengan cepat, GOTO menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.
Menurut manajemen, pedoman tersebut didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal GOTO, yang semuanya tergantung pada ketidakpastian dan risiko. Hal ini termasuk meningkatnya kompetisi pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal mendatang, tingkat inflasi, serta faktor eksternal lainnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.