Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Catat Unrealized Loss Rp854 Miliar dari GOTO Semester I/2024

Telkom Indonesia (TLKM) mencatatkan unrealized loss sebesar Rp854 miliar di semester I/2024 dari investasi di GOTO.
Telkom Indonesia (TLKM) mencatatkan unrealized loss sebesar Rp854 miliar di semester I/2024 dari investasi di GOTO. Bisnis/Abdurachman
Telkom Indonesia (TLKM) mencatatkan unrealized loss sebesar Rp854 miliar di semester I/2024 dari investasi di GOTO. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan rugi investasi yang belum terrealisasi (unrealized loss) sebesar Rp854 miliar dari investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di akhir semeser I/2024.

Dalam laporan keuangannya, TLKM menjelaskan Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp50 per saham.

"Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada 31 Juni 2024 adalah sebesar Rp854 miliar," tulis TLKM, Selasa (30/7/2024).

Manajemen melanjutkan, rugi ini disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Perlu dicatat, nilai kerugian investasi yang dicatatkan TLKM ini dibukukan secara kuartal ke kuartal. Artinya, nilai kerugian ini belum mencerminkan kerugian investasi sejak TLKM menanamkan modalnya pada GOTO.

Berdasarkan catatan Bisnis, TLKM mulai melakukan investasi pada GOTO pada, tepatnya pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek pada 2020.

Investasi pada 16 November 2020 tersebut adalah investasi dalam bentuk obligasi konversi tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara Rp2,1 triliun per 31 Desember 2020.

Lalu pada 17 Mei 2021, Gojek dan PT Tokopedia merger menjadi GOTO. Merger ini membuat Telkomsel mengeksekusi obligasi konversi atau convertible bond (CB) sesuai dengan perjanjian CB, di mana CB akan dikonversi menjadi saham.

Pada 18 Mei 2021, Telkomsel menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 saham konversi atau sebesar Rp2,11 triliun dan 59.417 saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta yang setara Rp4,29 triliun.

GOTO melakukan stock split pada 19 Oktober 2021 dan mengubah kepemilikan Telkomsel dari 89.125 saham, menjadi 23,72 miliar saham. Per 31 Desember 2021, Telkomsel menilai wajar investasi di GOTO setelah stock split adalah Rp375 per saham.

Per akhir 2021, TLKM mencatat keuntungan yang belum direalisasi atas nilai wajar penyertaan Telkomsel pada GOTO sebesar Rp2,49 triliun.

Akan tetapi, setelah GOTO menjadi perusahaan publik pada 11 April 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar sebesar Rp91 per saham. Dengan penurunan nilai saham ini, alhasil Telkomsel mencatatkan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO sebesar Rp6,74 triliun pada 2022.

Sementara itu, pada akhir Juni 2024, TLKM mencatat kerugian yang belum direalisasi dari investasi pada GOTO adalah sebesar Rp857 miliar. Jumlah rugi ini didapatkan dengan membandingkan nilai saham di akhir tahun 2023 yang sebesar Rp86 per saham, dengan nilai saham di akhir Juni 2024 yang sebesar Rp50 per saham.

Hanya saja, apabila dihitung sejak awal Telkomsel melakukan investasi pada GOTO sejak 2021, maka secara total jumlah kerugian investasi yang belum direalisasi TLKM pada GOTO adalah sebesar Rp7,7 triliun. Jumlah ini didapatkan apabila membandingkan nilai saham pada tahun 2021 yang sebesar Rp375 per saham, dengan nilai saham Rp50 per saham di akhir Juni 2024.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper