Rugi EBITDA Disesuaikan GOTO Rp 48 M, On Track Menuju Target Break-Even

EBITDA grup yang disesuaikan pada Q2-2024 mengecil menjadi rugi EBITDA Rp 48 miliar, membaik 95% dari periode yang sama tahun lalu rugi EBITDA Rp 885 miliar
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mencatatkan perbaikan kinerja secara kuartalan dan paruh pertama tahun ini yang mencerminkan perseroan menuju target pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk tahun 2024.

Berdasarkan siaran pers kinerja GOTO, yang dipublikasikan Selasa (30/7/2024), EBITDA grup yang disesuaikan pada Q2-2024 (3 bulan) mengecil menjadi rugi EBITDA Rp 48 miliar, membaik 95% dari periode yang sama tahun lalu rugi EBITDA Rp 885 miliar. 

Perhitungan ini adalah kalkulasi proforma yang menghitung seolah-olah Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics (GTL) yang terkait dengannya telah didekonsolidasi sejak 1 Januari 2023.

Secara 6 bulan, rugi EBITDA grup yang disesuaikan juga membaik 92% menjadi rugi EBITDA Rp 150 miliar dari periode yang sama tahun lalu rugi EBITDA Rp 1,78 triliun.

“Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin,” tulis manajemen GOTO, dalam siaran pers, Selasa (30/7/2024).

Manajemen GOTO pun menegaskan, bahwa sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan perseroan dalam mendukung pertumbuhannya, khususnya pada bisnis Financial Technology yang bertumbuh dengan cepat, perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun buku 2024.

Pendapatan Naik

Rugi EBITDA Disesuaikan GOTO Rp 48 M, On Track Menuju Target Break-Even
Sumber: GOTO

Dalam 6 bulan, untuk perhitungan proforma, pendapatan bruto Grup GoTo naik 28% menjadi Rp 8,43 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 6,60 triliun. Pendapatan bersih juga naik 87% menjadi Rp 6,60 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 3,52 triliun.

Sementara itu, untuk perhitungan aktual, pendapatan bruto 6 bulan menjadi sebesar Rp 9,71 triliun, dan pendapatan bersih GOTO naik 12% menjadi Rp 7,74 triliun dari sebelumnya Rp 6,88 triliun.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menjelaskan percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.

“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” katanya, dalam siaran pers.

“Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, Perseroan telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.” 

Dalam kesempatan yang sama, Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, menjelaskan pada kuartal kedua 2024, GoTo mencatatkan akselerasi pertumbuhan yang pesat dengan nilai transaksi bruto (GTV) inti grup mencapai Rp 63,2 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto Grup meningkat 39% YoY.

“Pertumbuhan ini tercapai, seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut. Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas,” kata Jacky.

Adapun beban kas rutin tetap Grup menurun 5% YoY, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, perseroan memiliki Rp 22 triliun (setara US$ 1,34 miliar) kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper