Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Patrick Walujo, Rugi GOTO Susut jadi Rp2,8 Triliun Semester I/2024

GOTO mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun di semester I/2024, pada satu tahun kepemimpinan Patrick Walujo.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun di semester I/2024, pada satu tahun kepemimpinan Patrick Walujo./GOTO.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun di semester I/2024, pada satu tahun kepemimpinan Patrick Walujo./GOTO.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat membukukan penurunan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun pada semester I/2024.

Rugi ini turun menjadi Rp2,8 triliun, atau turun 61% dibandingkan dengan posisi rugi semester pertama tahun lalu sebesar Rp7,21 triliun.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan percepatan pertumbuhan di kuartal II/2024 kembali menegaskan tepatnya strategi GOTO untuk fokus pada konsumen mass market.

"Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan top line serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024," ucap Patrick Walujo, dalam keterangan resminya, Selasa (30/7/2024).

Patrick juga menjelaskan di akhir tahun pertama jabatannya sebagai direktur utama, GOTO telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini.

"Saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut,” ucap Patrick.

Pendapatan bruto GOTO tercatat turun mencapai Rp9,31 triliun pada semester I/2024, turun 18% dibandingkan dengan semester I/2023 sebesar Rp11,8 triliun.

Di sisi lain, pendapatan bersih GOTO tercatat meningkat 12% menjadi Rp7,73 triliun di semester I/2024. Pendapatan bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,88 triliun.

Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp6,7 triliun di semester I/2024, financial technology Rp1,45 triliun di enam bulan pertama 2024, dan e-commerce service fee Rp171 miliar atau senilai Rp157 miliar bersih di kuartal II/2024.

Adapun hingga akhir semester I/2024 GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan naik 93% menjadi -Rp209 miliar, dari sebelumnya -Rp2,8 triliun.

Sementara itu, margin kontribusi GOTO meningkat 57% menjadi sebesar Rp2,64 triliun di semester I/2024, dari sebelumnya Rp1,6 triliun di semester I/2023.

Sebelumnya, Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menjelaskan, setelah dekonsolidasi Tokopedia, akan terlihat adanya penurunan dari sisi pendapatan. Akan tetapi, menurutnya sisi operating expenses GOTO juga menurutnya akan mengalami penurunan.

“Jadi, bagi investor lebih baik fokus pada lini bisnis on-demand services [ODS] dan fintech yang sekarang menjadi bisnis utama,” ujarnya saat dihubungi Selasa (16/7/2024).

Jimmy mengatakan GOTO sebaiknya memberikan perbandingan yang apple-to-apple antara kuartal II/2023 dengan kuartal II/2024. Pandangan itu lantaran angka kuartal II/2023 juga perlu disesuaikan dengan mengeluarkan Tokopedia.

"Untuk biaya komisi dari bisnis e-commerce kami tidak berharap banyak, karena kami mengamati beberapa tantangan untuk e-commerce di Indonesia sepertinya melemahnya daya beli masyarakat serta normalisasi promo yang sudah ada,” jelasnya.

Sucor Sekuritas mengkhawatirkan kemampuan GOTO dalam mengembangkan bisnis ODS dan menjaga pangsa pasar mereka. Hal ini mengingat persaingan masih ketat dan posisi perseroan yang masih merugi terutama dari bisnis fintech.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper