Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham Pemberat IHSG dari ASII hingga GOTO, Bagaimana Proyeksinya?

Analis melihat gerak saham-saham top laggards seperti GOTO, ASII, hingga TLKM mulai menunjukkan perbaikan.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 saham yang menjadi pemberat laju atau top laggards untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai dari TLKM, ASII, hingga GOTO. Analis melihat terdapat peluang perbaikan harga saham bagi emiten-emiten tersebut.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan sentimen utama yang mempengaruhi saham-saham laggards tersebut berkaitan dengan dinamika bank sentral Amerika Serikat dan suku bunga yang tinggi dari seluruh dunia. 

"Hal tersebut membuat investor lebih memilih untuk berinvestasi di instrumen yang bersifat safe haven seperti dolar AS dan emas," kata Nafan, Selasa (23/7/2024). 

Dia melanjutkan hal tersebut membuat investor cenderung wait and see untuk berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi, khususnya di pasar modal. Selain dinamika suku bunga tinggi, sentimen lainnya menurut Nafan adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Meski demikian, Nafan melihat cenderung terjadi perbaikan pada harga saham-saham yang masuk ke kategori pemberat IHSG ini. Untuk GOTO misalnya, Nafan melihat fund manager global seperti BlackRock, hingga Fidelity AG mulai mengakumulasi saham GOTO memanfaatkan momentum buy on weakness. 

Sementara itu, untuk ASII Nafan menyebut investor menantikan rilis kinerja penjualan kendaraan dari ASII. Menurut Nafan, rilis kinerja penjualan kendaraan tersebut dapat menjadi katalis bagi saham ASII. 

Untuk emiten-emiten lainnya dalam kategori ini, Nafan mengungkapkan investor juga tengah menunggu laporan keuangan semester I/2024. Seperti misalnya BUKA, Nafan menyebut investor menantikan net loss BUKA dapat berkurang di semester I/2024.

"Kita akan menyaksikan dinamika laporan keuangan di kuartal II/2024 sehingga bisa memberikan katalis positif bagi emiten-emiten tersebut," tutur Nafan.

Sementara itu, Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya menjelaskan sejak Juni lalu, investor asing konsisten melakukan net buy pada anggota LQ45 yang sentimennya mendukung dengan kondisi terkini, seperti banking, hingga telekomunikasi. 

Cheril mencermati dari saham-saham laggards tersebut, saham-saham TLKM, BBRI, hingga ASII berpeluang untuk melakukan rebound pada semester II/2024. 

Adapun saat ini, 10 saham yang menjadi pemberat IHSG adalah TLKM, GOTO, BBRI, ASII, dan BYAN. Lalu saham CUAN, SMGR, BRPT, BUKA, dan TOWR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper