Bisnis.com, JAKARTA -- Deretan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) TLKM, GOTO, hingga ASII menjadi penghuni top laggards atau pemberat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis melihat masih terdapat berbagai saham yang dapat dicermati dalam indeks ini.
Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya menjelaskan sejak Juni lalu, investor asing konsisten melakukan net buy pada anggota LQ45 yang sentimennya mendukung dengan kondisi terkini, seperti banking, hingga telekomunikasi.
Cheril mencermati dari saham-saham laggards tersebut, saham-saham TLKM, BBRI, hingga ASII berpeluang untuk melakukan rebound pada semester II/2024. Cheril menjelaskan untuk TLKM, secara performa, harga sahamnya menjadi yang paling tertinggal dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya.
Hal tersebut terjadi karena investasi yang miliki pada GOTO, yang membuat TLKM terimbas sentimen negatif dari berita-berita negatif GOTO.
"Padahal secara valuasi TLKM sudah murah, dengan fundamental keuangan kuat, meskipun persaingan harga juga ketat," kata Cheril, Senin (22/7/2024).
Cheril melanjutkan selain TLKM, saham BBRI juga prospektif seiring semakin besarnya probabilitas pemangkasan suku bunga di tahun ini.
Baca Juga
Prospek pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia juga menurutnya cerah, dengan IMF yang tidak merevisi turun target PDB Indonesia di 2024 di tengah berbagai negara yang direvisi turun. Cheril juga mencermati valuasi BBRI yang telah murah.
Adapun InvestasiKu memberikan rekomendasi buy untuk BBRI dengan target price atau target harga (TP) pada level Rp5.600, dan stop loss pada Rp4.600. Begitu pula dengan saham TLKM dengan rekomendasi buy, pada TP Rp3.400, dan stop loss pada Rp3.030.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.