Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang semester I/2024 kendati pendapatan operasi perseroan mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024, dikutip Senin (22/7/2024), IPCC mencetak laba tahun berjalan Rp80,68 miliar pada 6 bulan pertama 2024 atau naik tipis 2,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp78,91 miliar. Naiknya laba IPCC tak berbanding lurus dengan turunnya pendapatan perseroan.
Emiten logistik tersebut membukukan pendapatan operasi Rp360,26 miliar sepanjang kuartal II/2024, atau turun 1,83% yoy dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp366,96 miliar.
Kontribusi pendapatan IPCC ditopang oleh pelayanan jasa terminal sebesar Rp340,96 miliar, pelayanan jasa barang di pelabuhan sebesar Rp5,88 miliar.
Kemudian pelayanan jasa rupa-rupa usaha senilai Rp4,89 miliar, dan selebihnya bisnis pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik Rp8,50 miliar.
Adapun berdasarkan segmen geografis, wilayah pelabuhan Tanjung Priok menyerap porsi mendapatan terbanyak untuk IPCC mencapai Rp328,88 miliar. Selanjutnya Belawan, Sumatera Utara Rp9,83 miliar, Makasar, Sulawesi Selatan sebesar Rp8,50 miliar dan Pontianak, Kalimantan barat sebesar Rp7,31 miliar.
Baca Juga
Seiring menurunnya pendapatan, beban pokok pendapatan IPCC justru meningkat 15,39% menjadi Rp224,07 miliar dibanding semester I/2023 sebesar Rp194,19 miliar. Beban pokok perseroan sebagian besar merupakan beban kerja sama mitra usaha, penyusutan, hingga tenaga kerja.
Berdasarkan neraca, total aset IPCC naik 4,57% menjadi Rp1,86 triliun, dibanding periode 30 Desember tahun 2023 yang senilai Rp1,78 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp679,84 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp565,44 miliar. Sementara ekuitas IPCC tercatat turun menjadi Rp1,19 triliun dibanding Rp1,22 triliun pada akhir tahun 2023.
Di lantai bursa, pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (22/7/2024) pukul 10.50 WIB, saham IPCC terpantau naik 1,46% atau 10 poin ke level harga Rp695 per lembar. Meski begitu, sepanjang tahun berjalan atau ytd, saham IPCC tekoreksi 2,80%. Adapun kapitalisasi pasar IPCC tercatat mencapai Rp1,26 triliun.