Bisnis.com, JAKARTA – Grup Sinarmas melalui PT Paraga Artamida makin mempererat cengkeramannya di PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) setelah beberapa kali melakukan aksi borong selama Juni 2024 hingga Juli 2024.
Terbaru, pengendali BSDE tersebut membeli 12,56 juta saham perseroan dengan harga rata-rata Rp960 per lembar pada 4 Juli 2024 hingga 9 Juli 2024 dengan nilai transaksi sebesar Rp12,1 miliar. Setelah transaksi, kepemilikan Paraga naik dari 40,20% menjadi 40,26%.
“Transaksi untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Ricardo Arif Dharmawan, Corporate Secretary BSDE, dikutip Selasa (16/7/2024).
Sebelum transaksi itu, Paraga juga membeli 7,03 juta saham BSDE dengan harga rerata Rp953 per lembar pada 27 Juni – 2 Juli 2024. Total nilai transaksi ini mencapai Rp6,7 miliar.
Sementara itu, pada awal hingga pertengahan Juni lalu, Paraga tercatat dua kali membeli saham BSDE. Secara terperinci, Grup Sinarmas memboyong 18,6 juta saham BSDE dengan harga rata-rata Rp942,43 per lembar pada 5 – 11 Juni 2024 dengan nilai Rp17,5 miliar.
Kemudian, pada 12 Juni 2024, Paraga kembali memborong saham BSDE sebanyak 12,3 juta dengan harga rerata Rp943,36 per lembar. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp11,6 miliar.
Baca Juga
Dari meja konsensus Bloomberg hingga Senin (15/7/2024), sejumlah sekuritas memperbarui pandangannya terhadap BSDE seturut dengan aksi beli Grup Sinarmas. Di antaranya adalah MNC Sekuritas, UOB KayHian, DBS Bank, dan CLSA.
Total dari 21 analis yang mengulas saham BSDE, mayoritas atau sebanyak 20 analis merekomendasikan beli dan satu tahan. Target harga selama 12 bulan ke depan berada di level Rp1.332,14 dengan potensi return 29,3% dari banderol saat ini Rp1.030.
Secara terperinci, MNC Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk BSDE dengan target harga Rp1.400 per lembar. Selain itu, UOB KayHian memberikan rekomendasi serupa dengan target Rp1.200, sementara DBS Bank mematok target harga BSDE Rp1.45.
Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan, dalam riset yang dipublikasikan pada 11 Juli 2024, mempertahankan peringkat overweight untuk sektor properti dengan pilihan utama menyasar saham BSDE, CTRA, dan SMRA.
“Mereka akan mendapatkan manfaat dari program insentif karena kombinasi produk yang tinggi dengan harga di bawah Rp5 miliar per unit,” tuturnya.
Di sisi lain, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sebanyak 10 emiten properti membukukan perolehan laba bersih yang cukup variatif pada kuartal I/2024. Lima di antaranya meraih kenaikan laba, dua menurun, dan tiga menelan kerugian.
Dari seluruh emiten, BSDE memimpin persaingan lewat perolehan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,43 triliun. Capaian tersebut melesat 62,55% year-on-year (YoY).
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, pendapatan usaha perseroan turut melonjak dari posisi Rp2,87 triliun menjadi Rp3,77 triliun. Kinerja ini ditopang oleh penjualan tanah dan bangunan yang meningkat 53,76% YoY menjadi Rp3,77 triliun.
Pada tahun ini, BSDE menetapkan target marketing sales sebesar Rp9,50 triliun pada 2024. Jumlah ini tidak berubah dibandingkan dengan realisasi pra penjualan tahun lalu.
Manajemen Bumi Serpong Damai menyampaikan BSDE cukup optimistis dapat meraih target tersebut, seiring realisasi pra penjualan yang tembus Rp2,2 triliun pada kuartal I/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.