Bisnis.com, JAKARTA — BCA Sekuritas menurunkan target indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk tahun 2024 menjadi pada kisaran 7.200-7.300 dari sebelumnya pada 7.600-7.700.
Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas menuturkan BCA Sekuritas memiliki target IHSG pada level 7.200-7.300 hingga akhir tahun 2024. Menurutnya, pandangan bearish ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut adalah kurangnya kebijakan fiskal di Indonesia, tidak ada kejelasan foreign direct investment (FDI), dan inflasi yang masih cukup rendah.
"Mestinya upside dari IHSG sudah tidak terlalu banyak ya," ujarnya di Menara BCA, Senin (15/6/2024).
Pandangan tersebut ditambah dengan saham-saham perbankan yang saat ini telah meningkat cukup tinggi. Andre menyebut selama ini pendorong laju positif bagi IHSG datang dari saham-saham perbankan.
Dia melanjutkan, IHSG bisa saja bergerak naik apabila presiden baru, Prabowo Subianto, tiba-tiba memberikan katalis makro yang luar biasa pada Oktober mendatang. Menurutnya, hal itu dapat memberikan angin segar bagi IHSG.
Baca Juga
Adapun, untuk sektor-sektor pilihan dari BCA Sekuritas pada semester II/2024 ini adalah retail, poultry, batu bara, transportasi, dan kesehatan.
BCA Sekuritas memilih sektor retail karena melihat kalangan menengah atas masih bisa melakukan spending atau belanja, terutama di kebutuhan sehari-hari.
Selanjutnya, poultry karena BCA Sekuritas saat ini melihat harga raw material seperti biji jagung telah mengalami penurunan. Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga telah memberikan peraturan yang cukup baik untuk pemain poultry.
"Jadi ini bagus untuk industri poultry-nya," ujarnya.
Untuk batu bara, Andre menjelaskan, sektor ini masih bisa memberikan return yang cukup bagus, terutama dari dividennya.
Sementara itu, untuk sektor kesehatan, BCA Sekuritas melihat katalis terhadap sektor ini datang dari kenaikan premi asuransi yang mendorong pemilik asuransi untuk melakukan cek kesehatan lebih rutin.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.