Bisnis.com, TANGERANG — BCA Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 7.600-7.700 hingga akhir tahun 2024.
Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas menuturkan BCA Sekuritas memiliki target IHSG pada level 7.600-7.700 di akhir tahun 2024. Andre menuturkan, apabila melihat pergerakan IHSG yang masih sideways saat ini, maka target IHSG 7.600-7.700 masih masuk akal hingga akhir tahun.
Andre melihat, katalis terhadap IHSG akan datang dari real count KPU dan foreign flow dari investor asing. Menurutnya, pasar akan menantikan transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
"Kemudian juga katalis slanjutnya, balik lagi program yang dijanjikan Prabowo jadi penentu IHSG sendiri," kata Andre dalam BCA Expoversary 2024, di Tangerang, Sabtu (2/3/2024).
Dia melanjutkan, program yang dijanjikan Prabowo ini juga akan berkaitan dengan struktur fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Menurutnya, struktur fiskal APBN 2025 juga akan menjadi katalis bagi IHSG di semester II/2024.
"Karena kalau kita lihat beberapa berita banyak yang meragukan policy-policy dari pemenang Pemilu," tuturnya.
Baca Juga
Selain itu, katalis lainnya adalah foreign flow dari investor asing ke IHSG pada semester II/2024. Menurutnya, IHSG tidak akan bergerak secara signifikan apabila hanya mengandalkan investor lokal yang saat ini likuiditasnya tidak terlalu tinggi.
Untuk menggerakkan IHSG, Andre melihat pasar modal Indonesia membutuhkan dana yang masuk dari investor asing. Sementara itu, kondisi di global saat ini menurut Andre terdapat peralihan di pasar negara berkembang atau emerging market dari China ke India.
Dengan peralihan ini, maka dana yang masuk dari investor asing menurutnya akan terbagi.
"Jadi pertanyaannya, apakah mereka akan pilih India yang lebih stabil, atau Indonesia yang masih cukup, dalam tanda kutip tidak stable secara ekonomi 5 tahun ke depan," ujar Andre.
Adapun sejak awal tahun ini, investor asing masih mencatatkan beli bersih pada pasar modal Indonesia, dengan nilai sebesar Rp18,05 triliun. Saham-saham seperti BBCA, BBRI, BMRI, hingga TLKM menjadi saham-saham yang paling banyak diborong asing secara ytd.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.