Bisnis.com, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama Axiata Enterprise Sdn Bhd (AE) mengakuisisi 100% saham Axiata Global Services Pte Ltd (AGS). Langkah itu guna memperkuat layanan internasional XL Axiata.
Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman mengatakan bahwa EXCL bersama AE pada tanggal 10 Juli 2024 telah menandatangani sale and purchase agreement sehubungan dengan transaksi jual beli saham AGS.
"Perseroan melakukan pembelian 100.000 lembar saham atau 100% saham AGS dengan nilai transaksi US$1," katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (12/7/2024).
Ranty Astari menjelaskan transaksi ini akan memberikan dampak positif bagi XL Axiata karena memungkinkan perseroan untuk sepenuhnya dapat memonetisasi aset yang dimiliki dengan melakukan transaksi langsung dengan pelanggan global.
Selain itu, berkat transaksi itu perseroan dapat menjadi penyedia layanan telekomunikasi internasional yang membawa kemampuan digital global ke dalam perusahaan.
EXCL juga dapat memanfaatkan kemampuan grup perusahaan untuk menargetkan pasar internasional.
Baca Juga
"Perseroan juga akan mendapatkan kesempatan besar dalam menargetkan pasar telekomunikasi lintas batas negara," kata Ranty Astari Rachman.
Sebagai tambahan, EXCL juga sedang menjajaki peluang mengakuisisi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN). EXCL dan FREN diketahui telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat pada 15 Mei 2024, terkait dengan rencana menciptakan entitas baru.
Jika proses penggabungan usaha berjalan mulus, dipastikan ada satu pihak yang bakal bertahan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai surviving entity atau entitas yang menerima penggabungan usai proses merger selesai.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Reza Mirza menyampaikan bahwa saat ini belum ada informasi terkait dengan entitas mana yang bertahan di BEI, sebab proses uji tuntas masih berlangsung antara pemegang saham.
“Sejauh ini belum ada. Jadi, memang sedang proses due diligence bahkan manajemen EXCL tidak ada yang tahu karena masih ada di ranah pemegang saham,” tutur Reza saat ditemui di kantor harian Bisnis Indonesia, Jumat (14/6/2024).
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.